HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Jepang untuk menghadiri beberapa agenda penting kenegaraan di negara maahari terbit itu. Salah satunya adalah menghadiri meeting internasional KTT ASEAN.

“Hari ini saya bersama-sama dengan rombongan terbatas akan melakukan kunjungan kerja ke Jepang,” kata Presiden Jokowi saat melakukan konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (16/12).

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara Republik Indonesia tersebut menegaskan bahwa Jepang adalah mitra kerja yang sangat penting bagi Indonesia. Sehingga kunjungan kerja tersebut akan membahas hal-hal strategis untuk meningkatkan kualitas kerja sama bilateral antar kedua negara sahabat itu.

“Jepang merupakan mitra penting, merupakan mitra strategis bagi Indonesia. Dan Jepang juga mitra penting dan mitra strategis bagi ASEAN,” ujarnya.

Jokowi akan menghadiri 3 (tiga) acara penting yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Antara lain ; pertemuan dengan PM Jepang Fumio Kishida, KTT ASEAN – Jepang, dan KTT AZEC (Asia Zero Emission Community) yang pertama usai menjadi pembahasan di KTT G20 beberapa waktu yang lalu.

Sementara itu, di dalam pertemuan bilateral dengan PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Jokowi akan membahas peluang kerja sama di berbagai bidang. Mulai dari kerja sama infrastruktur, penguatan ekonomi, kemaritiman dan sebagainya.

“Dengan PM Fumio Kishida, kami akan membahas kerja sama ekonomi, akan membahas kerjasama di bidang infrastruktur, transisi energi, mineral kritis, dan juga kerja sama maritim,” jelasnya.

Lebih lanjut, di acara perayaan 50 tahun KTT ASEAN – Jepang, Jokowi dan Kishida akan memimpin kegiatan besar negara sahabat tersebut dengan tema “Golden friendship, Golden opportunity”.

“KTT ini akan membahas penguatan kemitraan ASEAN Jepang yang berorientasi masa depan antara lain melalui ekonomi hijau, percepatan transformasi digita, dan juga implementasi dari ASEAN Outlook on Indo-Pacific,” terang Jokowi.

Lantas untuk kegiatan KTT AZEC, Jokowi menyampaikan bahwa ini adalah agenda perdana usai masalah zero emisi tersebut menjadi pembahasan di KTT G20 di Bali. Dalam kegiatan itu, Indonesia menjadi co-initiator bersama dengan Jepang dan Australia.

“Sebagai co-initiator AZEC, Indonesia akan mengedepankan semangat kolaborasi yang inklusif untuk mewujudkan kawasan bebas emisi,” tukasnya.

Seluruh kegiatan bilateral tersebut akan berlangsung sampai tanggal 19 Desember 2023. Kemudian Presiden dan rombongan terbatasnya akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan tugas-tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Pada tanggal 19 Desember 202, Insya Allah saya dan rombongan terbatas akan tiba kembali di tanah air,” pungkasnya.