HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam ‘Dialog APINDO bersama Capres 2024’ yang berlangsung di Jakarta, pada Senin (11/12) siang.

Dalam kesempatan tersebut, capres dari koalisi PDI Perubahan (PDIP) itu mengenakan pakaian yang berbeda dengan lawan politiknya, yakni Anies Baswedan yang telah lebih dulu tampil dalam dialog bersama pengusaha tersebut.

Anies sebelumnya diketahui mengenakan pakaian jas berwarna abu-abu dengan kemeja putih. Sedangkan Ganjar hadir dengan mengenakan pakaian batik pekalongan berkelir merah, dengan motif naga.

Tidak diketahui pasti alasan keduanya memakai pakaian yang berbeda. Namun terdapat hal yang menarik di balik baju batik dengan motif naga tersebut.

Pasalnya dalam dunia usaha, terdapat istilah 9 (sembilan) naga yang mengacu pada sekumpulan pengusaha keturunan Tionghoa yang memegang perenan penting dalam perekonomian Indonesia.

Makna Naga dalam motif Batik

Sebagaimana dikutip Holopis.com dari laman info batik, motif batik yang ada pada batik mememiliki arti dan makna tersendiri. Diketahui, naga merupakan binatang legenda yang kebanyakan sumber menceritakan berasal dari Tiongkok.

Menurut kepercayaan orang Tionghoa, naga merupakan salah satu anggota shio, yang digambarkan sebagai sebuah sosok yang adidaya, dimana naga merupakan binatang yang kuat dan besar. Selain itu, naga juga merupakan simbol keberuntungan.

Menyambung pada kepercayaan pada shio, orang dengan shio naga memiliki tingkat peruntungan lebih tinggi dibanding shio lainnya. Juga, ketika tahun baru imlek, naga dijadikan salah satu simbol pada atraksi barongsai, karena naga memiliki tingkat penghormatan yang tinggi.

Keterkaitan Naga di kalangan Pengusaha

Istilah atau julukan sembilan naga mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sembilan naga ini disebut-sebut sebagai sekelompok pengusaha yang menguasai perekonomian Indonesia.

Namun dalam ranah publik, tiap kali mengajukan pertanyaan tentang sosok 9 Naga, jawabannya malah membuat kebingungan, alih-alih mendapat titik terang.

Sebab, keberadaan 9 Naga hanyalah istilah, bukan kelompok usaha atau organisasi. Alhasil timbul berbagai spekulasi untuk menebak siapa saja sosok 9 Naga.

Adapun jejak awal dari 9 Naga setidaknya ini dapat ditarik sejak masa Orde Baru. Dimana pada masa itu, 9 Naga atau dikenal juga dengan sebutan ‘Gang of Nine’ sangat berkonotasi negatif dan seram.

Sebutan ini adalah hasil simbiosis mutualisme antara penguasa dan pengusaha pada masa orde baru, atau di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Mengacu pada hasil investigasi Tempo berjudul “Mafia Bisnis” Tommy Winata (2020), 9 Naga atau Gang of Nine merujuk pada sekelompok orang yang menguasai bisnis gelap, seperti judi, obat bius, hingga penyelundupan.

Konon katanya, mereka mempunyai bekingan kuat yang membuat sepak terjangnya di dunia bisnis gelap tidak tersentuh oleh hukum. Namun, tidak diketahui pasti siapa orang-orang di balik Gang of Nine tersebut.

Begitu pun dengan maksud Ganjar dalam memilih pakaian batik bermotif naga tersebut. Tidak diketahui pasti, apakah pemilihan pakaian itu bentuk simbol keberpihakannya pada pengusaha atau bukan.