HOLOPIS.COM, NTT – Kepala Desa Bebalain, Alfa Marteni Zakarias menanggapi tuduhan bahwa dirinya telah melakukan penyobekan surat undangan penerimaan BLT untuk salah satu warganya yakni Cornelis Petrus.
Alfa pun berdalih bahwa dirinya tidak mengetahui hal tersebut dan mempertanyakan siapa yang merasa mengalami hal serupa.
“Penerima BLT atas nama siapa? Kejadian ini dari kapan,” kilah Alfa saat dikonfirmasi Holopis.com, Senin (11/12).
Alfa kemudian juga menanggapi mengenai adanya hutang sebesar 13 juta rupiah serta pinjaman batu bata, batako, dan semen sebanyak 50 sak kepada Cornelis.
“Saya tidak pernah pinjam uang di siapapun. Saya tidak pernah pinjam semen dari siapapun, apalagi sampai 50 sak,” klaimnya.
Alfa kemudian juga semakin meradang ketika dirinya telah menjadi bahan pemberitaan atas tuduhan merobek surat undangan BLT tersebut.
“Siapa yang mengadu ke media? Supaya bisa dipanggil ke kantor untuk memberikan keterangan dan sekaligus mendapatkan tanggapan dari para BPD dan tokoh masyarakat,” tantangnya.
Insiden tersebut diketahui berawal dari Cornelis Petrus menagih hutang uang yang pernah dipinjamkan kepada Kepala Desa Bebalain selama 7 tahun. Akibatnya, kemarahan terjadi, dan Kepala Desa menendang kursi disamping Cornelis Petrus, menyebabkan kursi tersebut patah dan mengenainya.
Cornelis Petrus, sambil menangis, mengungkapkan kejadian itu usai dirinya merasa diperlukan tidak adil oleh Kepala Desa.
“Semua ini berawal dari hutang. Saya pergi menagih hutang uang milik saya, lalu Kepala Desa tendang kursi disamping saya hingga kursi itu patah dan mengenai saya,” bebernya.