HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel masih terus membombardir Gaza pasca gencatan senjata keduanya dibatalkan. Hal itu semakin dilancarkan ketika Amerika Serikat menolak permintaan gencatan senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seolah menjadi izin Israel dalam semakin melancarkan senjata, Israel pun semakin yakin dalam melakukan serangan di Gaza yang sudah cukup lama menjadi korban bombardir mereka tersebut. Korban Palestina semakin meningkat sejak gencatan senjata di antara kedua pihak dihentikan.
“Jumlah korban tewas terbaru di Gaza mencapai 17.490 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” demikian pernyataan dari Kementerian Kesehatan Hamas, dikutip Holopis.com, Sabtu (9/12).
Sementara itu, penolakan Washington terhadap permintaan PBB langsung dikutuk oleh Otoritas Palestina dan Hamas.
Korban di Kota Selatan Khan Yunis Terus Bertambah
Di sisi lain, korban jiwa di kota selatan Khan Younis bertambah 6 orang, dan lima lainnya meninggal dalam serangan yang terpisah.
Dalam jangka waktu 24 jam, 74 orang tewas, dan 160 orang terluka telah tiba di rumah sakit Al-Aqsa di kota Deir al-Balah. Sementara itu, pemboman masih terus dilakukan.
Janji Israel untuk Habiskan Hamas
Meskipun banyak tekanan dari dunia internasional agar Israel menghentikan serangan mereka terhadap Palestina, tampaknya Israel belum memiliki keinginan untuk menghentikan aksi mereka.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM), Benjamin Netanyahu mengatakan ia bersumpah tidak akan berhenti hingga menghabiskan semua anggota Hamas. Sempat menolak usulan gencatan senjata untuk saling mengembalikan sandera, Netanyahu akhirnya setuju setelah banyak muncul tekanan dari negara-negara internasional.
Aksi itu merupakan balasan setelah Hamas menyerang Israel pada 7 oktober lalu. Saat itu, serangan Hamas membunuh 1.200 warga Israel dan menyulik 240 lainnya. Saat ini, Hamas sudah mengembalikan sebagian sandera dan menyisakan 138 orang. Sementara itu, serangan balasan dari Israel sudah menewaskan belasan ribu masyarakat Palestina.