HOLOPIS.COM, JAKARTA – KPU DKI Jakarta telah memetakan sejumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara), yang rawan banjir saat pelaksanaan Pemilu 2024 yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Dari laporan yang diterima KPU DKI Jakarta, dari hasil pemetaan 30.766 TPS di seluruh Jakarta. Ada sebanyak 2.841 TPS yang rawan banjir.
“Dari total 30.766 TPS telah dipetakan sebanyak 2.841 TPS yang masuk ke dalam lokasi rawan banjir,” kata Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Rabu (6/12).
Dody menambahkan, pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan BPBD DKI Jakarta (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sebagai upaya mitigasi di TPS-TPS yang rawan banjir.
“Untuk selanjutnya dilakukan mitigasi bersama khususnya dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan pihaknya juga mulai membahas strategi penanganan banjir di TPS yang rawan terendam banjir. Ia menjelaskan, pembahasan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilakukan setelah TPS rawan banjir terpetakan.
“Pembahasannya strategi dan skenario darurat dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara,” jelas Isnawa.
BPBD DKI Jakarta juga akan menyiapkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024. BPBD DKI Jakarta memprediksi pemungutan suara Pemilu 2024 berlangsung ketika wilayah DKI Jakarta memasuki puncak musim hujan.
“Sehingga disiapkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dapat mendukung penyelenggaraan pemilu,” kata Isnawa.
Sebagai informasi, waktu pemungutan suara di TPS akan berlangsung pada 14 Februari 2024. Sementara itu, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memprediksi puncak musim hujan 2023/2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024 yaitu sebanyak 385 ZOM (55,08%). Jika dibandingkan terhadap normal puncak musim hujan.
Puncak Musim Hujan 2023/2024 di sebagian besar daerah diprakirakan sama dengan normalnya yaitu sebanyak 351 ZOM (50,21%), sedangkan wilayah lainnya diprakirakan mundur terhadap normal yaitu sebanyak 203 ZOM (29,04%) dan maju terhadap normal yaitu sebanyak 145 ZOM (20,74%).