BerandaNewsPolhukamBSSN Selesai Investigasi Kebocoran Data KPU RI, Begini Hasilnya

BSSN Selesai Investigasi Kebocoran Data KPU RI, Begini Hasilnya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) sudah melakukan investigasi dan forensik digital tahap awal, dalam kasua dugaan kebocoran DPT (Data Pemilih Tetap) di situs KPU RI (Komisi Pemilihan Umum).

Juru bicara BSSN, Ariandi Putra mengatakan hasil investigasi dan forensik digital telah diserahkan kepada Dittipidsiber Polri (Direktorat Tindak Pidana Siber) dan KPU.

“Pada hari Sabtu (2/12), pukul 11.00 WIB, BSSN telah menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan KPU,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Holopis.com, Minggu (3/12).

Dijelaskan Ariandi, hasil tersebut merupakan hasil analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root cause atau penyebab dugaan insiden tersebut. Namun, pernyataan BSSN ini tidak menyebutkan temuan hasil analisisnya.

Penerbit Iklan Google Adsense

Nantinya, laporan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Dittipidsiber dan KPU RI sesuai dengan kewenangannya. Dittipidsiber Polri akan menindaklanjuti laporan tersebut dari sisi penegakan hukum, dan KPU sebagai penyelenggara sistem elektronik

“BSSN akan senantiasa melakukan sinergi dan kolaborasi bersama KPU dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dalam pengamanan siber pemilu 2024,” pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, seorang peretas dengan akun Jimbo mengklaim memiliki data penduduk yang dikelola oleh KPU. Peretas itu pun mengklaim memiliki data sebanyak 252.327.304 baris data DPT lengkap yang diklaim dibobol dari KPU.GO.ID.

Klaim data itu diunggah peretas pada tanggal 27 November 2023 di situs jual beli data ilegal. Ia pun membuka penawaran harga senilai 2 BTC atau setara Rp Rp1.216.951.187 bagi yang ingin mendapatkan data curiannya itu.

Sementara itu, Founder Aware ID, Seweit Hotroiman memberikan respons atas adanya kabar dugaan peretasan data pemilih tahun 2024 oleh seorang yang mengaku sebagai hacker dengan identitas Jimbo.

Di mana di dalam klaim data yang dipublikasi, peretas tersebut mengklaim memiliki data lebih dari 252 juta baris data penduduk dengan kueri NIK (nomor induk kependudukan), alamat, tempat tanggal lahir, hingga data TPS yang bersangkutan.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Jokowi Hormati Putusan DKPP soal Hasyim Asyari, Janji Pilkada 2024 Tetap Lancar

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pihaknya sangat menghormati putusan dari DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) terkait dengan pemecatan Hasyim Asyari sebagai Ketua KPU RI.

Gegara Kapolda Sumbar, Mantan Kabais Anggap Indonesia Sedang Menuju Kehancuran

Hal ini ia sampai untuk merespons bagaimana sikap Polda Sumatera Barat yang menyikapi kasus kematian Afif Maulana.

Edward Hutahaean Divonis 5 Tahun Bui dan Bayar Uang Pengganti 1 Juta  Dolar AS

Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 120 juta subsider 6 bulan kurungan terhadap terdakwa Naek Parulian Washington Hutahaean alias Edward Hutahaean. 

Puan Maharani Dorong Perbaikan Sistem Pasca Kasus Hasyim Ashari

Ketua DPR RI Puan Maharani menyayangkan tindakan Ketua KPU RI Hasyim Ashari dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukannya.

Ma’ruf Amin Berharap Kasus Hasyim Ashari Tidak Terjadi di Lembaga Lain

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menanggapi putusan DKPP perihal pemberhentian Hasyim Ashari dari jabatan Ketua KPU RI.

Usai Berhubungan Seks dengan PPLN Belanda, Hasyim Ashari Kasih Janji Surga

DKPP memastikan bahwa Hasyim Ashari telah melakukan hubungan seks di luar nikah dengan anggota PPLN Belanda wilayah Den Haag.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS