HOLOPIS.COM, SUMUT – Petugas gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbang Hasundutan, Benthon J Lumbangaol mengatakan, tim gabungan dikerahkan untuk melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan terhadap 11 warga yang masih dinyatakan hilang.

“Tim gabungan yang berjumlah kurang lebih 280 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbang Hasundutan, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Sosial, Tagana dan Destana beserta warga itu kembali menyisir lokasi terdampak di Desa Simangalumpe, Kecamatan Baktiraja,” kata Benthon dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (3/12).

Benthon juga mengatakan bahwa kebutuhan mendesak saat ini untuk upaya pencarian dan pertolongan adalah tambahan personel anjing pelacak. Kondisi lokasi terdampak yang dipenuhi material bebatuan berukuran besar serta lumpur dan puing lainnya menyulitkan tim pencarian dan pertolongan, sehingga perlu didatangkan anjing pelacak untuk membantu tim dalam mendeteksi lokasi keberadaan warga yang masih dinyatakan hilang.

“Kami masih butuh dengan melibatkan anjing pelacak. Mungkin dari Brimob ya. Untuk dapat mendeteksi keberadaan korban yang hilang. Kalau peralatan sudah cukup kami rasa,” ungkapnya.

Terkait perkembangan penanganan pengungsi yang berjumlah 200 jiwa dari 50KK, Benthon mengatakan bahwa seluruh kebutuhan dasar, baik permakanan, logistik dan peralatan lainnya sudah terpenuhi. Pengungsian dipusatkan di Aula Kecamatan Baktiraja. Di lokasi itu juga telah didirikan dapur umum oleh Dinas Sosial.

“Kebutuhan permakanan sudah tertangani dengan baik. Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial sudah memberikan kebutuhan para pengungsi,” terangnya.

Di sisi lain, Bethon juga menambahkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan juga menjamin keberlangsungan kegiatan belajar mengajar bagi para siswa yang sekolahnya terdampak bencana. Sehingga dipastikan para siswa tersebut tidak akan ketinggalan pelajaran.

“Untuk anak sekolah dijamin keberlanjutannya oleh pemerintah daerah,” ujarnya.

Sementara itu, melihat besaran dampak dan kebutuhan selama masa tanggap darurat, BNPB juga akan memberikan dukungan dalam bentuk Dana Siap Pakai (DSP) berikut logistik dan peralatan.

Adapun rincian jenis peralatan yang akan diserahkan meliputi tenda pengungsi, tenda keluarga, sembako, selimut, matras, velbed, lampu penerangan, genset listrik, mesin pompa air beserta selangnya.

Seluruh dukungan itu akan diserahkan secara langsung oleh Kepala BNPB dalam kunjungan ke lokasi terdampak yang direncanakan pada esok hari, Senin (4/12).