HOLOPIS.COM, PAPUA – Anggota TNI kembali kehilangan dua orang prajurit mereka akibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di Pos TNI Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dari informasi yang beredar, kedua anggota TNI tersebut diketahui bernama yakni Pratu Sandi Primadana dan Prada Muhamad Fadl adalah prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).
Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel (Inf) Hendhi Yustian pun membenarkan informasi baku tembak yang menyebabkan dua anggota TNI tersebut meninggal dunia saat baku tembak yang berlangsung pada Kamis (30/111).
“Betul. Saat ini dua jenazah sudah dievakuasi,” kata Hendhi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (1/12).
Dua prajurit tersebut dikabarkan tengah menempati pos yang sama seperti empat prajurit lain yang gugur diserang KKB pada Sabtu (25/11) lalu.
Penyerangan itu diduga dilakukan oleh pasukan KKB Papua dari Kodap III Ndugama-Derakma dengan menggunakan senjata api jenis Minimi (FN Minimi).
Diketahui, selain anggota TNI, seorang anggota kepolisian pun dikabarkan juga meninggal dunia saat insiden baku tembak yang terjadi di daerah Puncak, Papua. Rangkaian serangan ini diketahui terjadi menjelang perayaan ulang tahun OPM pada 1 Desember mendatang.
Tak hanya dari unsur aparat, sejumlah anggota KKB pun dikabarkan juga ada yang meninggal dunia dalam insiden baku tembak dengan aparat di wilayah Puncak, Papua.