HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setelah menjadi juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia memutuskan untuk mengganti angka 63 di motornya menjadi angka 1. Namun, dalam balapan motor bergengsi itu ada mitos jika angka 1 tidak membawa keberuntungan.
Mitos tersebut sudah ada sejak beberapa tahun lalu, karena belum ada pembalap MotoGP yang berhasil jadi juara dunia dengan angka 1 yang menempel pada motor balapnya.
Beberapa pembalap MotoGP itu yakni Casey Stoner, yang menggunakan angka 1 pada musim balap 2008 bersama Ducati dan 2012 bersama Honda. Namun, hasilnya tidak seperti yang diinginkan.
Kemudian, Nicky Hayden pada musim 2007 juga pernah mencoba hal yang sama dengan hasil yang masih sama. Lalu, Jorge Lorenzo saat musim 2011 juga tidak bisa memberikan hasil yang menggembirakan.
Terakhir yang berhasil mempertahankan gelar juara dengan nomor 1 adalah Mick Doohan di 1998 di kelas 500 cc.
Sedangkan, pembalap lainnya memilih untuk tidak menggunakan angka 1 pada motor balapnya walaupun sudah meraih juara dunia mereka tatap memilih untuk pakai angka yang sebelumnya digunakan. Seperti, Valentino Rossi (46), Marc Marquez (93), Joan Mir (36) dan Fabio Quartararo (20).
“Fantastis sekali bisa menyamai catatan mereka (Marquez dan Rossi). Memakai nomor 1 di motor berarti harus terus menang, finis kedua itu seperti kalah,” ujar Bagnaia seperti dikutip Holopis.com dari GPOne, Kamis (30/11).
“Saya bangga dengan pencapaian musim lalu, tapi lebih bangga dengan musim ini karena saya bisa mempertahankan sekalipun membuat banyak kesalahan dan bernasib sial,” sambungnya.
Namun, pembalap Ducati ini mengakui sempat pasrah tidak bisa mempertahankan gelar juara dunianya.
“Yang terpenting kami selalu bisa menemukan solusi di masa-masa sulit dan kami melakukannya lagi tahun ini. Kami sempat pasrah akan kehilangan titel juara.” pungkas Bagnaia.
Seperti diketahui, Francesco Bagnaia berhasil menjadi juara di MotoGP Valencia 2023 sekaligus menjadi juara dunia MotoGP untuk kedua kalinya.
