Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden Mahfud MD mengklaim bahwa dirinya menjadi satu-satunya menteri yang paling berani menangani kasus korupsi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Mahfud MD di depan para mahasiswa saat seminar kebangsaan di Universitas Budi Dharma, Rabu (29/11). Mantan hakim konstitusi bahkan sesumbar tidak ada satupun Menko Polhukam selain dirinya yang berani menuntaskan kasus korupsi.

“Coba dicari di catatan, sejarah ketatapemerintahan, apakah ada seorang Menko Polhukam sejak dulu menyelesaikan kasus korupsi, nggak ada,” klaim Mahfud dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (30/11).

Mahfud yang sampai saat ini masih memilih bertahan sebagai Menko Polhukam itu juga menuduh, seluruh Menko Polhukam termasuk Susilo Bambang Yudhyono menutupi kasus korupsi di Indonesia.

“Coba Saudara cari menteri-menteri sebelumnya, apakah ngomong kayak saya, terus terang bahwa di pemerintahan ini banyak korupsinya? Nggak ada, semuanya ditutup-tutupi. Negara ini baik. Malah yang ngomong ditangkap,” ujarnya.

“Cari Menko Polhukam itu sudah ada 16 orang sejak tahun 1973, apa ada Menko Polhukam yang mengatakan di negara kita ini banyak koruptornya? Tidak ada, saya yang berani ngomong itu,” sambungnya.

Mahfud sesumbar bahwa mulai dari kasus ASABRI hingga transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang tidak jelas kelanjutannya adalah berkat kemampuannya.

“Jadi saya bertindak. Lalu saya yang ngomong bahwa ini fenomena di pemerintahan. Dan saya juga yang bertindak,” sesumbarnya.

Mahfud yang sedang memasuki masa kampanye itu pun berdalih bahwa untuk proses penegakan hukum yang jelek di pemerintahan harus disampaikan oleh pemerintah sendiri dan tidak usah disembunyikan.

Namun, Mahfud kemudian tidak mau disalahkan ketika kasus korupsi tumbuh subur dan dirinya dicap hanya bisa banyak bicara dan menjelek-jelekan.

“Ya karena musim kampanye, itu kan penegakan hukum di Indonesia jelek, lalu orang bilang Menko Polhukamnya kan Pak Mahfud, berati Pak Mahfud dong yang nggak bisa. Ya ndak begitu saya ngomong, dan saya umumkan bahwa itu terjadi di pemerintahan kita, dan kalau mau membersihkan ini harus dikatakan oleh pemerintah sendiri nggak bisa disembunyikan,” kilahnya.