HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Solidaritas Internasional Bagi Rakyat Palestina atau yang dalam bahasa Inggrisnya disebut International Day of Solidarity of Palestinian People diperingati pada tanggal 29 November setiap tahunnya.
Pada hari ini, Rabu 29 November, masyarakat dunia memperingati Hari Solidaritas bagi rakyat di negara yang berjuluk Negeri Para Nabi tersebut. Sebab, peringatan tersebut telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lantas bagaimana sejarah dicetuskannya peringatan Hari Solidaritas Internasional Bagi Rakyat Palestina?
Sebagaimana diketahui, konflik yang ditenggarai oleh masalah perebutan wilayah antara Palestina dan Israel bukanlah hal yang baru bagi dunia.
Seperti dikutip Holopis.com dari laman United Nation, konflik yang terjadi antara keduanya bermula dari resolusi 181 (II) di tahun 1947, yang sekaligus menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari Solidaritas Internasional Bagi Rakyat Palestina tersebut.
Dalam resolusi yang dikenal sebagai Resolusi Pemisahan itu, ditetapkan pembentukan ‘Negara Yahudi’ dan ‘Negara Arab’ di Palestina, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum di bawah rezim internasional khusus.
Dari dua negara yang akan dibentuk berdasarkan resolusi tersebut, hanya satu negara yang sejauh ini telah terbentuk, yaitu Israel yang terbentuk selang satu tahun setelah resolusi tersebut dicetuskan, yakni pada tahun 1948 silam.
Sedangkan untuk rakyat Palestina yang kini berjumlah lebih dari delapan juta jiwa, sebagian besar masih tinggal di wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1967. Bahkan mereka masih tinggal di kamp-kamp pengungsian, hingga di negara tetangga.
Rakyat Palestina pun sampai saat ini, masih belum memperoleh hak-hak mereka, seperti hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan pihak luar, hak atas kemerdekaan dan kedaulatan nasional, dan hak untuk kembali ke rumah dan harta benda mereka, tempat mereka mengungsi.
Karena itu, hadirnya Hari Solidaritas Internasional Bagi Rakyat Palestina yang dicetuskan oleh Majelis Unum PBB di tahun 1977, pada dasarnya adalah untuk mengingatkan kepada masyarakat dunia, bahwa permasalahan Palestina pada kenyataannya masih belum terselesaikan.
Dalam memperingati hari besar tersebut, PBB setiap tahunnya melakukan berbagai aktivitas, mulai menerbitkan pesan khusus solidaritas terhadap rakyat Palestina, menyelenggarakan pertemuan, hingga melakukan pemutaran film.