HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS, Wisnu Wijaya menganggap Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1445 H/2024 M yang sebesar Rp93.410.286 masih terbilang mahal.

Sebab menurutnya, besaran biaya haji tersebut masih bisa ditekan dengan melakukan efisiensi sejumlah komponen penyelenggaraan ibadah haji.

“Fraksi PKS melihat bahwa BPIH sebesar Rp93.410.000 masih bisa diturunkan dengan cara mengefisiensikan berbagai macam komponen,” kata Wisnu seperti dikutip Holopis.com dari laman resmi PKS, Selasa (28/11).

Adapun komponen pertama yakni biaya penerbangan. Anwar mendorong, agar pemerintah meminta para stakeholder untuk membuat sebuah terobosan yang bisa menghasilkan harga penerbangan yang lebih wajar dan kompetitif.

“Kami mendorong agar layanan penerbangan dibuka untuk semua maskapai sehingga ada kompetisi yang bisa menghasilkan harga bersaing,” jelas Wisnu.

Menurutnya selain menghasilkan harga yang kompetitif, cara tersebut juga tentu memberikan opsi yang lebih banyak bagi pemerintah untuk memilih layanan yang lebih menjanjikan dan berkualitas.

Selanjutnya, pemeritah juga diminta untuk menghilangkan regulasi zonasi lokasi perhotelan/pemukiman, mengingat aturan ini berdampak terhadap harga hotel. Sebab, regulasi ini membuat peluang kompetisi sehat menjadi sangat terbatas. Akibatnya, harga-harga hotel dalam zonasi pun menjadi mahal.

“Selain itu, hilangnya kebijakan zonasi akan menghilangkan spekulan yang mengambil keuntungan dengan tidak fair. Selain itu, menghilangkan zonasi juga berimplikasi pada efisiensi pembiayaan komponen bus sholawat yang sebenarnya cukup dibebankan kepada pihak hotel,” ujarnya.

Kemudian selanjutnya yakni terkait pemangkasan durasi haji, dari yang sebelumnya selama 40 hari menjadi 30 hari. Bagi PKS, pemangkasan durasi ini memberikan dampak secara multidimensional, mulai dari biaya konsumsi, petugas haji, serta suasana psikologis jemaah dan pengurangan berbagai beban pembiayaan lain.

“Untuk itu, secara konkret, kami mengusulkan agar pemanfaatan bandara lama dan baru di Jeddah Arab Saudi lebih di optimalkan sehingga durasi pengangkutan jemaah lebih banyak hingga tidak menelan waktu hingga lebih dari 25 hari. Termasuk bandara alternatif di Thaif dan Yambo,” pungkasnya.