HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggunakan cara baru dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Dimana cara tersebut adalah dengan mengkombinasikan metode tempur dan pendekatan kepada masyarakat Papua.
“Untuk mengatasi konflik vertikal seperti masalah di Papua. Pendekatan smart power yang merupakan kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi militer mutlak dilakukan,” kata Agus saat fit and proper test (13/11) seperti dikutip Holopis.com.
Agus kemudian menjelaskan, pihaknya tidak segan-segan melakukan siaga tempur untuk proses penegakan hukum di Papua.
“Hard power melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan dalam penegakan hukum,” tegasnya.
Sedangkan untuk metode soft power dengan mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua dengan berkolaborasi sejumlah pihak.
“Pendekatan soft power tersebut dilakukan secara bersama-sama bersinergi antara TNI dengan semua kementerian/lembaga serta para pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agus juga akan melakukan langkah diplomasi militer yang perlu dilakukan TNI dalam menangani konflik Papua. Menurutnya, langkah ini bertujuan membangun hubungan antarprajurit dan menyamakan pandangan mengenai penyelesaian masalah Papua.
“Diplomasi militer ini bertujuan untuk membangun hubungan interpersonal antarprajurit serta menciptakan persamaan pandangan tentang pendekatan dalam menyelesaikan masalah di Papua,” terangnya.