HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kelapa Gading, KH Agus Muslim mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kondusifitas lingkungan, khususnya menjelang Pemilu 2024 yang akan tiba tiga bulan lagi.
“Siapa pun kita, dari latar belakang berbeda, harus sama-sama menjaga kondusifitas di wilayah Kelapa Gading terutama menjelang pemilu,” kata Kiai Agus dalam Ngopi Bareng Dialog Kebangsaan para tokoh masyarakat, tokoh lintas agama dan masyarakat Kelapa Gading di kantor kelurahan Kelapa Gading, Jakarta Utara seperti dikutip Holopis.com, Selasa (7/11).
Ia mengingatkan kepada semua masyarakat bahwa jangan ada yang memaksakan kehendak untuk membuat orang lain sama pilihan politiknya. Biarkan hal itu menjadi kebebasan mereka dalam menentukan pilihan sesuai dengan preferensi politik masing-masing.
Karena bagi kiai Agus, yang paling utama bukan soal siapa pilihan politiknya, akan tetapi memastikan persatuan dan kesatuan tetap kokoh di tengah perbedaan yang ada.
“Pilihan kita bebas, corak warna baju kita bebas, tapi perbedaan itu jangan menjadikan penghalang komunikasi antara kita,” tegasnya.
Lalu, ia pun mengingatkan bahwa Indonesia dibangun dan diwarnai atas perbedaan masyarakatnya. Baik berbeda dalam suku, berbeda dalam agama, ras dan sebagainya. Namun perbedaan itu menjadi satu kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Persoalan pilihan kita berbeda agama kita yang berbeda, tapi sebagai warga negara Indonesia kita menjadi tanggung jawab bersama yaitu menjaga kebersamaan dan persatuan,” tutur kiai Agus.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua MUI Kota Jakarta Utara, KH Ahmad Abidin. Ia senang bahwa masyarakat di Jakarta Utara khususnya di Kecamatan Kelapa Gading masih bisa berkumpul dengan guyub satu sama lainnya.
“Kegiatan kumpul-kumpul ini merupakan kegiatan silaturahmi yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia,” kata Kiai Abidin.
Ia berharap kebersamaan ini tidak luntur karena adanya perbedaan politik di Pemilu 2024, baik itu Pilpres, Pileg maupun Pilkada.
“Sebentar lagi kita memasuki pemilu 2024, untuk itu cukup kambing yang diadu kita jangan, cukup ikan yang dipancing kita jangan. Karena kita umat beragama suka perdamaian, namun apabila ada yang tidak suka dengan perdamaian, kita pertanyakan keimanannya,” tuturnya.
Lalu, ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat untuk berusaha sekeras mungkin memastikan mereka tidak dipecah-belah karena perbedaan politik, apalagi jika ada pihak-pihak yang ingin memecah karena referensi politik masing-masing.
“Mari kita saling menjaga, saling menghargai, saling bersinergi, saling menghormati. Jangan sampai hanya karena konsentrasi 5 tahun kita jadi tidak bersatu,” tandasnya.
“Pemimpin boleh berganti, namun kebersamaan dan persatuan kita tetap tidak terganti,” pungkasnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (plt) Lurah Kelapa Gading, DTM Rahmat Syahputra memuji bagaimana sikap guyub masyarakatnya.
“Kelapa Gading termasuk wilayah yang beragam, dan saya mengucapkan atas partisipasi segala pihak dalam menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan saya nggak tercipta kondusifitas di wilayah Kelapa Gading,” ucap Rahmat.
Ia juga berharap situasi kondusif ini bisa tetap terpelihara sampai kapan pun, sekalipun ada perbedaan pilihan politik di masing-masing warga.
“Wilayah Kelapa Gading yang majemuk ini semoga tetap bersama dalam menjaga situasi kondisifisitas di wilayah Kecamatan Kelapa Gading,” pungkasnya.