HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perkara perang tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pun demikian dengan perang yang terjadi antara Israel dengan kelompok militan Palestina, Hamas di Jalur Gaza.

Seperti dikutip Holopis.com dari Calcalist, biaya yang dikeluarkan Israel atas perang tersebut diprakirakan mencapai US$51 miliar atau setara Rp805 triliun, dengan asumsi perang berlangsung selama 8-12 bulan.

Angka biaya perang tersebut tentu bukan angka yang sedikit. Pasalnya, angka itu setara 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) Israel.

Adapun biaya perang tersebut tidak seluruhnya untuk kebutuhan perang, seperti alutsista dan sebagainya, tetapi juga untuk biaya pemulihan pasca perang berlangsung.

Secara rinci, setengah dari biaya sebesar Rp51 miliar itu akan digunakan untuk biaya pertahanan yang jumlahnya sekitar US$252 juta per hari.

Kemudian, sebanyak US$4,2 -5 miliar untuk kompensasi bisnis yang terdampak akibat perang, lalu US$2,5-5 miliar untuk rehabilitasi perang. Sedangkan sebanyak US$10-15 miliar lainnya merupakan biaya untuk potensi pendapatan yang hilang.

Seperti diketahui, Konflik antara Palestina dan Israel yang mengakar kembali tersulut pada 7 Oktober 2023 lalu, usai kelompok Hamas melancarkan serangan ke Israel, dan menewaskan sedikitnya 1.400 orang.

Sejak saat itu, Israel pun melakukan serangan balas dendam secara besar-besaran ke wilayah Gaza, yang tidak hanya melalui udara, tetapi juga dari darat hingga menewaskan belasan ribu orang.

Selain itu, Israel juga memutus akses internet, air, listrik dan pasokan makanan ke wilayah kantung Gaza tersebut.