HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyatakan bahwa seluruh hati rakyat Indonesia terkoyak dengan apa yang dilakukan Israel kepada Palestina. Apalagi ini bukan soal urusan perang agama, akan tetapi pelanggaran terhadap humanity.
“Bagaimana bisa hati kita tidak terkoyak menyaksikan kebrutalan yang tidak berhenti selama hampir 30 hari terakhir ini, hampir lebih 10.000 sudah meninggal, 40 persen adalah anak-anak,” kata Anies Baswedan di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (5/11) seperti dikutip Holopis.com.
Sebagai negara yang pernah merasakan penjajahan sebelumnya, Anies menilai bahwa Indonesia tentu sangat related dengan apa yang dialami oleh masyarakat Palestina. Sehingga ia yakin bahwa kemerdekaan Palestina bisa diraih suatu saat nanti dengan perjuangan dan dukungan semua kalangan, termasuk Indonesia.
“Sehingga bagi kita yang pernah merasakan dijajah, ditekan dan disiksa, bahwa yang namanya merdeka bukan dongeng tapi sebuah pengalaman,” terangnya.
Oleh sebab itu, Anies Baswedan yang saat ini sedang maju sebagai Bacapres 2024 mengajak semua masyarakat untuk tergugah hatinya ikut membela Palestina yang dijajah dan diinvasi oleh Palestina.
“Maka hari ini kita tunjukkan solidaritas kita, kirimkan pesan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia, bangsa yang mencintai dan memperjuangkan kemerdekaan, mencintai perdamaian, dan bangsa ini memilih untuk ikut menyerukan hentikan kekerasan dan bebaskan Palestina,” seru Anies.
Di sisi lain, Anies merasa bangga dengan apa yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Luar Negerinya, yakni Retno Marsudi yang terus menyuarakan pembelaan terhadap Palestina melalui forum-forum global.
Hanya saja, perjuangan Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu tidak cukup, ia menilai bahwa social movement juga perlu dilakukan oleh rakyat Indonesia agar pesan penolakan terhadap aksi Israel ke Palestina tersampaikan ke kalangan dunia internasional dengan baik dan sesuai harapan.
“Ini bukan urusan Kemenlu saja, kita bangga dengan Kemenlu, saya merasa terwakilkan dengan ibu Menlu yang statemen-statemennya di kancah global bagus sekali. Tapi ini bukan hanya urusan Kemenlu, ini urusan kita semua,” pungkasnya.