HOLOPIS.COM, NTT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memastikan mengumpulkan data penanganan bencana dampak Gempa NTT M6,3 yang terjadi pada Kamis (2/11)

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hingga saat ini pihaknya tidak mendapatkan laporan adanya korban meninggal dunia.

“Sebanyak 520 jiwa di Kabupaten Kupang terdampak akibat gempa tektonik ini. Tidak ada korban jiwa yang meninggal maupun luka-luka dalam kejadian gempa di wilayah Kupang kali ini,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (4/11).

Abdul kemudian menjelaskan, total kerugian materil dan kerusakan bangunan di wilayah Kabupaten Kupang, Kota Kupang, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan akibat gempa NTT terbilang cukup besar.

“Sebanyak 124 unit rumah, 33 kantor pemerintahan, 11 unit fasilitas umum, 1 unit sarana pendidikan, 1 unit gedung pusat perbelanjaan, dan 1 unit asrama panti asuhan,” terangnya.

Untuk kerusakan bangunan di wilayah Kota Kupang, Abdul mengatakan setidaknya menerpa 20 unit rumah rusak, 4 gedung perkantoran rusak, dan 1 unit pusat perbelanjaan rusak, dan 1 unit hotel rusak.

“Beberapa bangunan dengan kondisi rusak sedang di wilayah Kota Kupang antara lain Gedung Kantor Gubernur NTT, Gedung Kantor Pusat Bank NTT, Gedung Kantor DPRD Provinsi NTT, dan Transmart Kupang,” ujarnya.

Sementara itu, rincian bangunan rusak di wilayah Kabupaten Kupang terdiri dari 104 unit rumah, 11 unit fasilitas umum, 29 unit gedung pemerintahan, dan 1 unit asrama pantiasuhan.

Bangunan di wilayah Kabupaten Kupang dilaporkan mengalami rusak ringan antara lain Kantor Bupati Kupang, Kantor Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Kupang, Panti Asuhan Anak Riang, Gereja GMIT Jemaat Imanuel Tunhuit, Gereja Laharoi Tugu, Gereja GMIT Pniel Koka, dan Pos Polisi Baun.

SD Inpres Nifubia yang berlokasi di Desa Ofu, Kec. Kolbano, Kab. Timor Tengah Selatan dilaporkan rusak ringan.