Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Hai Ladies, Jangan Males Ganti Pembalut ya

Nah, kalau misalnya mengganti pembalut, normalnya, minimal kalau lagi traveling oke lah 2 kali (sehari), tapi kalau lagi normal apalagi jumlah darahnya lagi banyak itu 4 sampai 6 kali dalam satu hari.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Haid adalah sebuah aktivitas biologis yang dimiliki oleh perempuan sebagai bagian dari wujud kesehatan alat reproduksinya. Walaupun tak sedikit perempuan yang jengkel ketika memasuki masa haid sebab derasnya darah kotor yang keluar dari vagina dan sering membuat fisik hingga psikis kurang nyaman.

Kondisi yang tak karuan ini tak jarang membuat perempuan males banget untuk mengganti pembalut. Hal ini karena dipicu oleh salah satu hormon yang mendominasi saat memasuki siklus menstruasi, yakni hormon progesteron.

“Wanita di usia puber biasanya mager, bisa nyeri haid, aduh males ngapa-ngapain, itu pengaruh hormon juga,” kata dr Novi Gracia, Sp.OG saat berbincang dengan Holopis.com di Rumah Sakit Mitra Keluarga Pamulang, Kamis (2/11).

Pun demikian, dokter spesialis kandungan ini pun mengimbau agar rasa males itu tetap dilawan setidaknya untuk mengganti pembalut. Sebab, mengganti pembalut sangat penting untuk menjaga kesehatan alat vital perempuan, apalagi jika sedang deras-derasnya.

“Nah, kalau misalnya mengganti pembalut, normalnya, minimal kalau lagi traveling oke lah 2 kali (sehari), tapi kalau lagi normal apalagi jumlah darahnya lagi banyak itu 4 sampai 6 kali dalam satu hari,” ujarnya.

Lantas bagaimana saat menstruasi pertama tiba ketika sedang traveling, naik gunung misalnya. dr Novi menyarankan agar segera mencari air mengalur untuk bisa membersihkan darah di vagina.

“Seharusnya diperlukan air yang mengalir. Kalau lagi travelling jangan melihat darahnya. Wah darahnya masih dikit nih, nanggung, jadi mau ngirit,” tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa darah bisa menjadi media bagi kuman untuk bisa menyerang tubuh manusia, apalagi darah tersebut ada di bagian lubang kemaluan yang tentu bisa merambah ke batang vagina hingga ke bagian rahim. Jika demikian, maka jelas akan berdampak bahaya bagi kesehatan perempuan.

“Darah itu merupakan media kuman. Contoh periksa laboratorium dengan mikroskop kita kadang-kadang menggunakan media darah untuk menumbuhkan bakterinya,” tandas dr Novi.

“Nah, kalau kita nggak mengganti pembalut coba bayangkan, apalagi yang sampai 24 jam. Mager ke kamar terus, nggak ganti-ganti, nggak mandi lagi. Jangan menunggu ada gejala baru nanti repot-repot konsul,” sambungnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Waspada! Mpox di Afrika Sudah Tak Terkendali

HOLOPIS.COM - Angka kasus cacar monyet (monkey pox/Mpox) di...

Monkey Pox Ditularkan oleh Homo Seksual

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan...

Menkes Bongkar Bobroknya Sistem Kesehatan di Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
[adrotate banner="1"]

Berita Terbaru