HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setiap pasangan suami istri terkadang memiliki harapan untuk bisa memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu, misal anak pertama ingin laki-laki dan anak kedua ingin perempuan. Apakah mendambakan anak dengan jenis kelamin tertentu itu bisa ditentukan.

Ternyata bisa, ada upaya yang bisa dilakukan untuk bisa mencapai harapan itu. Hal ini seperti yang diutarakan oleh dr Novi Gracia, dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

Menurut dr Novi, yang paling diperhatikan pertama untuk menentukan program anak laki-laki atau perempuan adanya kadar keasaman atau pH pada vagina.

“Sebenarnya untuk jenis kelamin anak yang kita inginkan itu memang dipengaruhi dengan pH atau asam basa dari vagina,” kata dr Novi kepada Holopis.com saat ditemui di Rumah Sakit Mitra Keluarga Pamulang, Kamis (2/11).

Untuk melakukan stimulus pH vagina untuk kebutuhan program anak laki-laki misalnya, dr Novi menyarankan agar laki-laki bisa memperbanyak konsumsi daging.

“pH tersebut dipengaruhi juga oleh makanan yang kita konsumsi. Oh aku pengen anak laki-laki, otomatis suami ini harus banyak makan daging merah,” ujarnya.

Sementara untuk perempuan, disarankan untuk memperbanyak makan sayur-sayuran atau buah-buahan.

“Kalau yang perempuan, cenderung pH-nya asam, jadi memang kalau dari konsumsi makanan, sayur-sayuran yang disarankan,” lanjutnya.

Selain soal konsumsi jenis makanan tersebut, dr Novi juga mengingatkan agar pasangan suami istri yang sedang melakukan program kehamilan itu bisa menghitung waktu yang pas di dalam berhubungan seks. Pastikan melakukan hubungan suami istri pada saat perempuan memasuki masa subur.

“Kita atur tuh kapan berhubungannya,” jelas dr Novi.

Untuk menghitung masa subur yang tepat, ia pun membagikannya kepada para Sobat Holopis yang mungkin sedang melakukan program kehamilan. Langkahnya adalah pastikan siklus menstruasi perempuan teratur.

“Kalau memang masa menstruasinya teratur, kita bisa menghitung masa subur, kapan sih, dua minggu sebelum menstruasi yang akan datang,” tutur dia.

Misalkan seseorang awal menstruasi pada tanggal 1 November, jika siklus haidnya teratur maka bisa jadi tanggal pertama menstruasi bulan depan di tanggal 1 Desember. Lalu, masa subur yang bisa dijadikan patokan adalah 14 hari sebelum 1 Desember adalah waktu yang paling tepat untuk melakukan hubungan suami istri yang optimal untuk program kehamilan.

Sehingga dengan pola makan yang disampaikan tersebut serta menghitung waktu yang pas saat masa subur untuk melakukan hubungan suami istri, maka peluang hamil akan sangat tinggi dengan potensi jenis kelamin anak yang diharapkan.

“Tadi kan kita bicara siklus, kalau saya siklusnya 30 hari sekali. Nah hitung deh 30 hari lagi kapan di bulan depan. Kalau sudah bisa menghitung bulan depan, kita mundurin 2 minggu, 14 hari sebelum menstruasi datang, itulah masa subur, dan kemungkinan laki-laki,” sambungnya.

Hanya saja, ia juga membagikan langkah non natural yang bisa diambil oleh suami istri agar bisa mendapatkan anak sesuai dengan jenis kelamin yang diinginkan, yakni melalui mekanisme medis.

“Pemilihan gender selain alami juga bisa metode tidak alami, meskipun keberhasilannya tidak 100% ya. Itu ada yang namanya inseminasi,” papar dr Novi.

Cara kerja dari metode inseminasi tersebut adalah dengan memisahkan kromosom pada sperma untuk dipertemukan dengan indung telur perempuan.

“Nanti spermanya dikeluarkan, di tampung di wadah tertentu, ya ada medianya, kemudian akan diolah di laboratorium. Nanti dipisahkan, kalau sperma kan ada kromosom x dan kromosom y, sesudah di-washing akan terpisah, tinggal mau milih yang mana,” imbuhnya.

Pun demikian, ia tetap berpesan kepada suami istri yang ingin melakukan program kehamilan, tetap menjaga kesehatan fisik dan mental. Sebab, semua itu bisa menjadi faktor untuk memperlancar program kehamilan.

“Intinya, tetap olah raga dan pola hidup sehat,” pungkasnya.