Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Jokowi Sebut Bumi Tak Lagi Memanas, Tapi Sudah Mendidih

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut, bahwa kondisi Bumi, tempat manusia hidup kini tengah sakit.

Bahkan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Jokowi bumi bukan lagi mengalami global warming (pemanasan global) tetapi sudah mengalami pendidihan global alias global boiling.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka World Hydropwer Congress 2023 yang berlangsung di Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (31/10) tadi.

“Memang bumi kita tengah sakit, PBB menyebutkan saat ini bukan lagi global warming, tapi sudah masuk ke global boiling,” kata Jokowi seperti dikutip Holopis.com.

Jokowi menuturkan, bahwa suhu bumi terus mengalami kenaikan. Apabila kenaikan suhu bumi dibiarkan hingga mencapai lebih dari 1,5 derajat celsius, maka akan membawa dampak buruk bagi peradaban manusia.

Dia menyabut jika kondisi itu dibiarkan, setidaknya sebanyak 210 juta orang akan mengalami kekurangan air, 14% populasi akan terpapar gelombang panas dan 290 juta rumah akan terendam, banjir akan merendam pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen.

“Ini ancaman yang nyata bagi kita semuanya,” tagasnya.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen penuh untuk melakukan upaya percepatan transisi energi melalui penambahan energi haru terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Diperkirakan, potensi energi hijau Indonesia bisa mencapai 3.600 GW yang berasal dari energi matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, bioenergi dan juga dari hidropower.

Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, bahwa Indonesia harus dihadapkan dengan beragai tantangan dalam mewujudkan percepatan transisi energi tersebut, salah satunya terkait lokasi sumber hidropower yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik.

“Pemerintah Indonesia telah membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hidropower menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri sehingga nilai kemanfaatannya menjadi lebih tinggi,” tuturnya.

Selain itu, tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi. Pendanaan dan alih teknologi di mana ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia.

“Saya berharap, world hydropwer congress ini dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfataan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan,” tukasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Asal Muasal Mitos ‘Ada yang Rindu Jika Bulu Mata Rontok’

Mitos tentang bulu mata yang rontok dan kepercayaan bahwa ada yang merindukan kita sudah ada sejak lama didengar, bahkan dipercayai di berbagai budaya.

Catat! Mulai Besok Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Naik Jadi Segini…

Tarif tol dalam kota Jakarta akan dilakuka penyesuaian alias naik, yang berlaku mulai tanggal 22 September 2024 pukul 00.00 WIB. Besaran kenaikan tarif, berkisar Rp 500 hingga Rp 1500.

Tips Selamatkan Diri dari Banjir Bandang

Banjir bandang adalah salah satu bencana alam yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan memiliki dampak yang sangat merusak.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru