HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menilai, keputusan Gibran menolak jadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan bukan sebuah pengkhianatan.
Dalam unggahannya di X, Teddy mengatakan, apabila Gibran telah berjanji ingin menjadi Cawapres Ganjar lalu Gibran secara tiba-tiba beralih jadi Cawapres Prabowo, menurutnya itu baru bisa dinamakan pengkhianatan.
“Khianat itu jika Gibran berjanji atau sepakat mau jadi Cawapres Ganjar, tapi mendadak beralih jadi Cawapres Prabowo,” kata Teddy dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, pada Jumat (27/10).
Dengan begitu, Juru Bicara Partai Garuda tersebut menuturkan, bahwasanya Gibran tidak berjanji melainkan menolak jadi Cawapres pendamping Ganjar.
“Kalau menolak jadi Cawapres Ganjar, itu bukan khianat namanya, tapi pilihan, gak boleh dipaksa,” tuturnya.
Lebih lanjut, dirinya heran dengan adanya pihak yang berspekulasi, bahwa Gibran telah berkhianat ke PDIP karena menolak menjadi Cawapres Ganjar.
“Gak mau kok dibilang berkhianat? Ajaran apa lagi ini,? ujarnya.
Diketahui, Pada 22 Oktober lalu, Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan, dipilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden dari Partai Gerindra.