HOLOPIS.COM, BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih heran dengan masyarakat Indonesia, bahwa tak sedikit dari mereka yang terjebak dengan polarisasi.

“Saya tadi juga geleng-geleng, masyarakat di bawah masih ramai, lha pemimpin-pemimpin di atas sudah ngopi-ngopi bareng. Yang di atas sudah makan bersama yang di bawah masih usek, rame,” kata Jokowi dalam Konsolidasi Akbar Jaringan Relawan ‘Alap-alap Jokowi’ di Sentul, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (7/10).

Oleh sebab itu, ia pun menyampaikan pesan penting kepada para relawan untuk menjadi cooling system bagi masyarakat yang masih terpolarisasi karena perbedaan pandangan politik.

“Saya minta bantuan bapak ibu seluruh relawan agar seluruh relawan ini menjadi sistem pendingin, yang membuat suasana makin adem di bawah, setuju?,” tuturnya.

Sehingga ketika ada masyarakat yang ribut sendiri karena perbedaan politik, maka relawan-relawan ini akan menjadi pihak yang mendinginkan, jangan sampai ikut membuat kacau situasi.

“Jadi kalau ada sedikit panas segera disiram air biar dingin. Kalau ada yang ribut-ribut kecil di bawah segera ambil air segera didinginkan, beri wejangan, beri tahu bahwa pemilu selalu ada setiap 5 tahun. Siap ?,” tegasnya.

Bagi Jokowi, persatuan dan kesatuan adalah kunci Indonesia menjadi negara besar. Jangan sampai polarisasi dipelihara hingga memicu perpecahan antar sesama anak bangsa.

“Karena bangsa yang besar kalau kita kuat persatuan kita, kalau negara ini mau menjadi besar harus memperkuat kerukunan kita. Jangan sampai pemilu membuat kita terpecah belah,” tukas Jokowi.