HOLOPIS.COM, JAKARTA – PSSI buka suara perihal masih diizinkannya Persebaya Surabaya dan Persis Solo main di kandangnya sendiri pada kompetisi Liga 1.
Sebelumnya diketahui, Persebaya masih bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjamu Arema FC di lanjutan Liga 1, Sabtu (23/9) lalu, yang berkesudahan 3-1 untuk Bajul Ijo. Sementara Persis Solo baru saja menjamu Persija Jakarta, Sabtu (30/9) di Stadion Manahan Solo dengan skor akhir 2-2.
Mainnya Persebaya dan Persis Solo di markasanya sendiri tentu mengundang pertanyaan, sebab Stadion GBT dan Manahan merupakan venue yang dipersiapkan sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-17 2023.
Sesuai dengan pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sebelumnya, yang mengatakan bahwa venue yang digunakan untuk Piala Dunia U-17 2023 harus steril selambat-lambatnya akhir September.
Hal ini lantas sekaligus mematahkan keputusan dari Kementerian PUPR sebelumnya, yang memang meminta tuan rumah, dalam hal ini Persebaya untuk tidak bermain di Stadion GBT mulai pertengahan September lalu.
Terkait hal tersebut, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan begini.
“Kemarin kejadian seperti Persis Solo dan Persebaya, kami lihat minor atau enggak minor perbaikannya,” ungkap Arya, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.
“Jika minor maka dia (klub) bisa agak mepet. Kalau mayor jauh-jauh hari (klub meninggalkan stadion untuk beralih ke stadion alternatif),” sambungnya.
Lanjutnya, Arya juga mengungkapkan bahwa terkait penggunaan stadion GBT, Persebaya telah mengajukan permohonan kepada PSSI untuk bisa melakoni laga kandang di Stadion GBT.
“Kedua, ada tanggung jawab dari klub. Ketika mau pakai untuk keperluan klub, contohnya Persebaya itu bersurat bahwa mereka bertanggung jawab terhadap situasi kondisi fisik stadion,” ujarnya lagi.
“Jika ada kerusakan stadion jadi tanggung jawab Persebaya, itu ada suratnya. Makanya kemarin Persebaya diberikan sedikit kelegaan,” imbuhnya.