HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah pejabat negara lainnya mengikuti rangkaian upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur pada Minggu (1/10).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri mulai dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin serta sejumlah pejabat negara lainnya yang mengikuti dengan khidmat upacara peringatan tersebut.
Kemudian, di dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa ideologi Pancasila adalah pondasi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini, seperti perubahan iklim, krisis pangan, krisis energi, resesi ekonomi, hingga disrupsi teknologi.
“Di tengah berbagai tantangan dan situasi itu, Indonesia tetap melangkah ke depan bersama-sama. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Seberat apapun tantangan dan rintangannya, dengan ideologi Pancasila sebagai pondasi, kita bergandeng tangan dan tetap bersatu menuju Indonesia maju,” kata Jokowi dalam unggahannya seperti dikutip Holopis.com, Minggu (1/10).
Usai mengikuti rangkaian upacara, Presiden Joko Widodo beserta rombongan terbatas kemudian melakukan peninjauan ke sumur Lubang Buaya untuk mengenang perjuangan para jenderal TNI yang gugur akibat kekejian PKI.
Sekadar diketahui bahwa Hari Kesaktian Pancasila diperingati sebagai bentuk penghormatan kepada 7 (tujuh) pahlawan Revolusi atau Tuparev yang gugur karena pengkhianatan oleh kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan Letkol Untung dari Kesatuan TNI Angkatan Darat yang ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi Komunisme. Peristiwa itu dikenal dengan Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI.
Mereka yang meninggal di dalam lubang buaya antara lain ;
1. Jenderal TNI (anumerta) Ahmad Yani yang saat itu menjadi Panglima Angkatan Darat,
2. Letjen TNI (anumerta) R Suprapto,
3. Letjen TNI (anumerta) MT Haryono,
4. Letjen TNI (anumerta) Siswondo Parman,
5. Mayor Jenderal TNI (anumerta) DI Panjaitan,
6. Mayor Jenderal TNI (anumerta) Suyoto Siswomiharjo, dan
7. Kapten CZI (anumerta) Pierre Tendean.
Jasad Tuparev ditemukan di dalam sumur tua di kebun kosong pada tanggal 4 Oktober 1965 di kawasan Lubang Buaya yang saat ini dijadikan Museum Kesaktian Pancasila.