Menag Ajak Umat Belajar Kebaikan dan Kemanusiaan Rasulullah SAW

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengatakan, bahwa momentum Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi pengingat dirinya kepada kebaikan dan rasa kemanusiaan.

“Rasulullah adalah teladan dalam bicara dan bersikap. Rasulullah menjadi contoh dalam kebaikan dan kemanusiaan. Maulid menjadi momentum kita bersama memahami perjalanan hidup, sekaligus belajar dari kebaikan dan rasa kemanusiaan Rasulullah,” kata Menag dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (29/9).

Kebaikan dan kemanusiaan itu, kata Menag, antara lain tercermin dalam dialog antara Rasulullah Saw dengan istrinya, Siti Khadijah. Dialog itu terekam dalam hadits Sahih Bukhari yang diriwayatkan dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah.

Hadits ini menjelaskan tentang permulaan turunnya wahyu. Diriwayatkan setelah menerima wahyu pertama di gua Hira’, Nabi Muhammad Saw segera pulang menemui Khadijah binti Khuwailid ra lalu minta diselimuti. Khadijah lalu menyelimuti suaminya, hingga Rasulullah tenang dan bercerita tentang apa yang baru dialaminya yakni saat menerima wahyu pertama di Gua Hira.

Dalam ceritanya, Rasulullah mengatakan ke Khadijah bahwa dirinya merasa takut atas kejadian yang baru menimpanya. Jawab Khadijah,

“Tidak, sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau selamanya, karena engkau penyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memuliakan tamu, dan menolong untuk kebenaran,” ujarnya.

“Dialog dalam riwayat ini mencerminkan bahwa Rasulullah bahkan sudah dikenal baik dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi oleh masyarakat Quraisy, sejak sebelum diangkat menjadi utusan Allah. Sehingga, Khadijah bisa menjelaskan hal itu saat berdialog dengan Nabi Muhammad,” papar Menag.

Oleh sebab itu, Gus Yaqut yang juga Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini mengajak semua umat Islam untuk benar-benar bisa meneladani apa yang diajarkan oleh Rasulullah, khususnya di dalam menjadi manusia yang baik dan pemimpin yang tepat.

“Mari, jadikan momentum Maulid ini antara lain untuk meneladani sosok Nabi yang suka menyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memuloakan tamu, serta menolong untuk kebenaran,” pesannya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral