HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekelompok masyarakat dikabarkan telah mengeruduk sebuah Kapel yang ada di GBI Cinere Bellevue di Gandul, Depok, Jawa Barat. Kapel adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk persekutuan dan ibadah bagi orang Kristen.
Pengurus GBI Cinere Bellevue, Arif Syamsul mengungkapkan, puluhan orang yang mengeruduk kapel itu terlihat memakai sorban dan melakukan intimidasi. Mereka memaksa agar para jemaat umat Kristiani segera membubarkan kegiatan peribadatan mereka di sana.
“Jadi jam tujuh mereka ada kumpul-kumpul, ada 50 orang pakai sorban dan lain sebagainya. Mereka mendatangi Kapel kami sempat menggedor-gedor, teriak-teriak. Habis itu mereka bubar,” kata Arif dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (16/9).
Kapel yang dijadikan tempat jemaatnya beribadah itu diketahui merupakan bangunan ruko tiga lantai yang telah disewa sejak dua bulan yang lalu. Arif pun mengklaim, pihaknya selalu dipersulit oleh lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) setempat saat meminta izin melakukan peribadatan. Sehingga, dari beberapa kali ibadah yang telah digelar, mereka selalu mendapatkan intimidasi dari sekelompok ormas tersebut.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady pun membantah ada penyerangan yang dilakukan sekelompok ormas tersebut. Ia mengklaim bahwa masyarakat itu hanya kumpul-kumpul usai shalat Subuh berjamaah sekaligus sekadar menyampaikan ketidak setujuan mereka terhadap aktivitas Kapel itu.
“Tidak ada penyerangan. Hanya mendatangi lokasi karena habis kegiatan pengajian subuh dan di lokasi Kapel tidak ada kegiatan,” kata Ahmad. “Tujuannya adalah Kepala LPM Gandul dan beberapa masyarakat yang ikut pengajian subuh menolak adanya Kapel tersebut,” sambungnya.
Menurut Ahmad, persoalan izin Kapel di Gandul tersebut saat ini tengah dalam pembahasan di Pemerintah Kota Depok. Perwakilan pengurus Kapel dan masyarakat juga telah beberapa kali dipertemukan.
“Untuk penanganan izin kapel tersebut sudah dalam tahap proses di Pemkot Depok dan sudah ada pembahasan rapat dengan pengurus Kapel dengan masyarakat,” kilahnya.