HOLOPIS.COM, JAKARTA – Antusiasme para Nakama terhadap Gear 5 Luffy dalam anime One Piece sudah mulai mereda, dan saat ini penggemar serial karya Eiichiro Oda tersebut ternyata ingin agar serial ini beralih ke format musiman untuk meningkatkan tempo penayangannya.
Pasalnya, menurut para penggemar, pertempuran Luffy dengan Kaido dinilai sangat berkepanjangan bahkan terkesan lamban karena sering kali diisi dengan kilas balik yang tidak perlu.
Misalnya, di episode terbaru minggu lalu, One Piece (1075), hampir separuh durasinya dihabiskan oleh kilas balik yang menampilkan Orochimaru dan Kaido yang menyiksa warga Wano.
Meskipun kilas balik dapat memberikan tujuan dengan menyoroti kejahatan para antagonis, dua episode terakhir One Piece terlalu membosankan dengan adanya kilas balik tersebut.
Bila dirincikan secara kasar, alokasi waktu di One Piece episode 1075: pembukaan, rekap, kilas balik, konten baru, dan lagu penutup.
Penggemar Memilih One Piece Menjadi Musiman
Sejumlah besar penggemar One Piece menggunakan media sosial X (sebelumnya Twitter) untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang tempo acara tersebut.
Salah satu penggemar proaktif bahkan membuat polling atau jajak pendapat untuk mengukur minat untuk mengalihkan serial tersebut ke jadwal musiman.
“Apakah Anda ingin ‘One Piece Final Saga’ di Anime One Piece bersifat ‘musiman’?” tanya pengguna Twitter @OP_SPOILERS2023 seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (16/9) yang ternyata menghasilkan 57% responden setuju.
Pengguna lain menyoroti masalah ini dengan mencatat bahwa pukulan terakhir Luffy terhadap Kaido telah diperpanjang menjadi dua episode.
“Maksudmu, Luffy sedang melakukan serangan terakhirnya selama dua episode?? Hanya di One Piece, kawan,” ujar akun @JohnnySpittin.
Bahkan, di platform streaming seperti Crunchyroll, Sobat Holopis dapat menemukan banyak komentar yang menyesali lambatnya acara tersebut.
Apa Dampak Format Musiman pada One Piece?
Mengalihkan “One Piece” ke format musiman dapat menimbulkan beberapa implikasi, baik positif maupun negatif. Salah satu kekhawatiran yang paling mendesak adalah tempo anime sehubungan dengan materi sumbernya yakni seri manga “One Piece.”
Eiichiro Oda akhir-akhir ini merilis lebih sedikit chapter manga, terutama setelah Arc Wano. Pengurangan materi sumber ini menimbulkan tantangan yang signifikan untuk adaptasi anime.
Cepat atau lambat, anime pasti akan menyusul manganya, dan jika hal ini terjadi, pembuatnya akan menghadapi dilema: harus hiatus atau memperkenalkan episode pengisi agar serialnya tetap berjalan.
Beralih ke format musiman memungkinkan tempo yang lebih baik dan kualitas produksi yang lebih tinggi sehingga animator akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada setiap episode.
Hal ini berpotensi menghilangkan kebutuhan akan kilas balik berlebihan dan adegan berlarut-larut yang selama ini menjadi sumber kritik di kalangan penggemar.
Namun, aspek finansial perlu dipertimbangkan. “One Piece” adalah serial yang sudah berjalan lama dengan basis penggemar khusus yang menjamin pendapatan tetap. Peralihan ke format musiman dapat mengganggu aliran pendapatan ini, setidaknya dalam jangka pendek.
Meskipun penggemar berat mungkin tetap menggunakan format musiman, ada risiko kehilangan pemirsa biasa yang terbiasa dengan jadwal penayangan reguler. Jeda atau perubahan pola rilis dapat menyebabkan penurunan jumlah penayangan.