HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengungkapkan alasan mengapa dirinya selalu menyampaikan kondisi krisis global yang mengancam.
Mantan Wali Kota Solo itu pun sudah maklum ketika dirinya selalu dituduh menebar ketakutan bagi masyarakat dengan bercerita seperti itu. Padahal, dengan tudingan seperti itu, Jokowi dianggap sedang menyembunyikan kekhawatirannya.
“Banyak orang bilang saya ini kalau cerita soal potensi tantangan-tantangan ke depan, soal krisis, baik krisis energi, krisis pangan, krisis ekonomi, soal disrupsi teknologi, banyak yang bilang, Presiden itu nakut-nakutin saja dan kelihatan Presiden itu terlalu khawatir,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/9).
Namun, Jokowi pun membantah bahwa dirinya terlalu khawatir mengenai hal tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut kemudian malah menganggap dirinya tidak pernah khawatir akan permasalahan tersebut.
” Ndak, enggak seperti itu. Saya tidak pernah takut dan saya tidak pernah khawatir mengenai yang tadi saya sampaikan, mengenai krisis energi, krisis pangan, mengenai disrupsi teknologi, ndak,” ujarnya.
Jokowi pun menegaskan, tidak ada waktu bagi dirinya untuk mengkhawatirkan hal tersebut dan lebih baik mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
“Karena kalau saya khawatir, kita khawatir, disrupsi teknologi juga akan datang dan sudah datang. Kenapa kita harus takut? Kita juga tidak perlu khawatir, karena disrupsi teknologi juga tetap datang dan akan datang, setiap hari perubahannya begitu cepatnya. Jadi, apa gunanya kita khawatir? Apa gunanya kita takut?” tegasnya.
Jokowi kemudian menambahkan, permasalahan tersebut saat ini dijadikannya sebagai tantangan yang harus dihadapinya sebagai Kepala Negara.
“Kalau saya lebih senang, lebih suka, iya kita tahu tantangan ke depan, iya kita paham sulitnya apa yang akan kita hadapi ke depan,” tandasnya.
“Jadi, sekali lagi kita tidak perlu khawatir dan kita tidak perlu takut. Kita songsong disrupsi teknologi dan menumbuhkan optimisme kita bahwa kita mampu, kita bisa,” lanjutnya.