HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indonesia memang merupakan negara yang kaya akan budaya dan keindahan alam. Mulai dari bahasa, pakaian tradisional, makanan tradisional, hingga kekayaan alam semua dimiliki oleh tanah air tercinta.
Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dipertahankan dan terus dibudidayakan adalah kain tenun bernama songket. Kain asal Sumatra ini ditenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak.
Benang logam metal inilah yang memberikan kesan cemerlang dan mewah dalam kain songket. Namun, saat ini songket menjadi alasan darah masyarakat Indonesia mendidih.
Lantaran, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) baru saja mengunggah di Instagramnya bahwa songket adalah kain asal Malaysia.
Unggahan UNESCO pun langsung diserang oleh masyarakat Indonesia. Sebenarnya bagaimana sejarah kain songket? Di mana asal tepatnya kain songket yang dinilai sebagai kain tenun mewah itu?
Sejarah Kain Songket
Jika ditelusuri secara sejarahnya, songket dikatikan dengan kawasan permukiman dan budaya Palembang maupun Minangkabau dari Sumatra. Jika dilihat dari Hikayat Palembang, kain songket dimulai dari kerajaan Sriwijaya.
Karena pengaruh kekuasaan kemaharajaan Sriwijaya, kain songket akhirnya menyebar ke Palembang dan wilayah kekuasaan Sriwijaya, seperti Sumatra Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Berdasarkan tradisi di Indonesia, kain songket sering dikatikan dengan kegemilangan Sriwija, yang memang saat itu adalah kemaharajaan niaga maritim yang makmul dan kaya pada abad ke-7 hingga ke-14.
Di mana Pusat Kerajinan Songket Saat Ini?
Saat ini, pusat kerajinan songket berada di Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok, dan Sumbawa. Di pulau Sumatra, pusat kerajinan songket yang paling mahsyur ada di Palembang Sumatera Selatan, dan Songket Minangkabau di Pandai Sikek, serta Slingukang, Sumatra Barat.