Holopis.com HOLOPIS.COM, MALANG – Kebakaran hutan dan lahan terjadi di kawasan Bukit Teletubies, Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak Jumat (1/9).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, lokasi kebakaran tepatnya berada di savana Kaldera Tengger yang menjadi lokasi destinasi wisata Bromo Tengger Semeru.

“Karhutla di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru sebelumnya juga telah terjadi pada Jumat (31/8). Akan tetapi tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Balai Besar TNBTS masih menyelidiki penyebab karhutla tersebut,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (3/9).

Abdul menjelaskan bahwa fokus utama tim gabungan tersebut adalah upaya pemadaman dan antisipasi agar api tidak meluas.

Pemadaman karhutla tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tim gabungan. Sebab lokasi berada di kawasan yang curam dan memiliki kemiringan tertentu sehingga tim harus tetap menjaga keselamatan selama melakukan pemadaman.

“Upaya tersebut juga hanya bisa dilakukan secara manual karena mustahil untuk mendatangkan kendaraan taktis pemadam kebakaran,” imbuhnya.

Kondisi api telah berhasil ditaklukkan namun masih menyisakan asap. Tim gabungan terus berpatroli guna memantau kondisi lapangan dan memastikan bahwa api telah benar-benar padam.

Hasil asesmen sementara, luas wilayah yang terbakar masih dalam penghitungan tim bersama pihak Balai Besar TNBTS. Musim kemarau yang berkepanjangan telah membuat vegetasi di kawasan TNBTS mengering ditambah adanya fenomena frost (embun upas).

“Kondisi tersebut rawan terjadi kebakaran hutan maupun lahan,” imbuhnya.

Demi mengutamakan faktor keselamatan, keamanan dan upaya pemadaman, pihak Balai Besar TNBTS menutup sementara sebagian kawasan wisata di kawasan itu.

“Untuk kelancaran upaya pemadaman serta memperhatikan keamanan pengunjung, maka kunjungan wisata Bromo melalui pintu masuk Jemplang, Coban Trisula dan Senduro ditutup untuk pengunjung,” kata Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardhani.

Adapun menurut Septi, penutupan itu dilakukan mulai 1 September 2023 mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan waktu yang belum dapat ditentukan.

Lebih lanjut, Septi juga mengimbau agar seluruh masyarakat baik warga setempat, pengunjung wisata maupun pemberi jasa wisata untuk bersama-sama menjaga kawasan Wisata Gunung Bromo demi mencegah hal serupa agar tidak terjadi.

“Mengimbau kepada masyarakat, pengunjung dan pelaku jasa wisata agar menjaga kawasan TNBTS dari kebakaran hutan dengan memperhatikan penggunaan api demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama,” imbaunya.