HOLOPIS.COM, JAKARTA – Baru dua hari berlalu sejak penayangan film adaptasi live action dari manga One Piece di platform Netflix berlangsung, namun nampaknya banyak penggemar yang masih skeptis akan film tersebut.
Serial manga ataupun anime yang mendapatkan versi adaptasi live-action dinilai tidak memiliki rekam jejak yang baik. Hal ini dinilai terjadi pada anime dan manga yang lebih bombastis sebelumnya.
Dari penilaian rekam jejak sebelumnya inilah, para Nakama yang belum menonton adaptasi live-action One Piece sampai saat ini mengaku takut kecewa melihat hasilnya.
One Piece Bukan Anime yang Bisa Diadaptasi dengan Harga Murah
Karakter utama di One Piece, Monkey D. Luffy, mendapatkan kemampuan untuk meregangkan tubuhnya seperti karet setelah mengonsumsi “Buah Gum Gum”. Hal tersebut merupakan visual yang unik dan menarik, yang membuatnya menonjol dibandingkan karakter andalan Shonen lainnya. Sayangnya, hal itu juga sesuatu yang dinilai akan sulit dilakukan dalam live-action, terutama dengan anggaran yang tidak terlalu besar.
Bila dibandingkan dengan film-film besar Hollywood seperti film live-action Fantastic Four saja memiliki efek khusus yang agak dipertanyakan ketika menggambarkan kelenturan manusia super.
Ada juga badut bajak laut jahat, Buggy yang membelah anggota tubuh, rusa kutub antropomorfik, duyung, dan pertempuran epik di laut lepas.
Hal-hal ini mudah ditangani dengan baik dalam lingkungan yang digambar atau dianimasikan, tetapi ketika diterjemahkan ke dalam aksi langsung dengan aktor sungguhan, itu cukup sulit untuk dilakukan dengan benar.
CGI yang buruk pastinya akan sangat mengganggu film yang mengadaptasi anime favorit penggemar dan akan merusak impian mereka.
Hollywood Memiliki Rekam Jejak Buruk Dengan Adaptasi Anime – Terutama Netflix
Hollywood mengambil alih pengadaptasian anime sejak beberapa dekade yang lalu, dengan salah satu remake live-action yang pertama dan paling terlupakan adalah film Fist of the North Star.
Baca selengkapnya di halaman kedua.