HOLOPIS.COM, NTT – Asosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) Nusa Tenggara Timur diduga telah melakukan tindakan ilegal dengan memasukan dua klub di Kejuaraan Sepak Bola El tari Memorial Cup (ETMC) tidak melalui prosedur.

Koordinator Keabsahan ETMC XXXII, Maks Fioh mengungkapkan, BMP FLOTIM dan PERSEFTIM diduga sengaja dimasukan oleh Asprov NTT setelah sebelumnya disepakati dalam keputusan awal hanya ada 25 klub yang ikut bertanding.

“Sesuai hasil verifikasi keabsahan yang ikut pertandingan di tanggal 10 Agustus 2023, hanya 25 tim yang sudah melewati pemeriksaan dan dinyatakan lengkap yang berhak mengikuti kompetisi,” kata Fioh dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (30/8).

Ke 25 itu pun dinyatakan lolos karena telah melengkapi berbagai dokumen mulai dari KTP, ijazah dan berbagai dokumen pendukung lainnya dan diperiksa terlebih dahulu oleh seksi keabsahan pemain.

“Namun ketika sampai di tempat teknikal meeting, tidak lagi berisi 25 tim yang sudah di tetapkan , tapi sudah bertambah dua klub yang belum memenuhi persyaratan,” terangnya.

Fioh mengungkapkan bahwa ia sempat memprotes keputusan tersebut dan menanyakan bagaimana dua tim tersebut bisa ikut tarik lot tanpa melalui prosedur yang sudah ditetapkan panitia.

“Sesuai mekanisme kepesertaan dalam Liga 3 ETMC 2023 ini mengharuskan semua berkas dan dokumen peserta diperiksa sebelum mereka diizinkan mengikuti teknikal meeting dan pertandingan,” tegasnya.

Kontroversi ini semakin memanas ketika Fioh mengungkapkan bahwa tim-tim yang bersangkutan dengan ini tidak pernah menjalin komunikasi atau konfirmasi dengan seksi keabsahan pemain.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Sepak Bola Provinsi Nusa Tenggara Timur (Asprov NTT), Cris Mbuik saat dikonfirmasi hal tersebut tidak memberikan jawaban jelas dan malah marah atas pertanyaan tersebut.

“Hari gini, pertanyaanmu seperti ini. Apa tujuannya?” tukasnya.