HOLOPIS.COM, NTT – Legislator DPRD Rote Ndao, Djanu Jaja Manafae mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten dalam proyek perbaikan jalan Kapasiok Persawahan – Oele.
Kader fraksi PDIP itu menuding, proses pembangunan jalan tersebut dilakukan dengan asal-asalan oleh pihak pemerintah maupun kontraktor.
“Pekerjaan Kapasiok Persawahan – Oele hanya asal jadi dan sepertinya akan senasib seperti jalan utama Mokdale yang saat ini di Tanam Pohon Pisang oleh warga,” kata Djanu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (23/8).
Djanu pun memperingatkan agar pihak kontraktor PT Tunas Abadi Baru bisa menyelesaikan pekerjaan proyek ruas jalan Kapasiok persawahan – Oele dengan memperhatikan standar yang benar.
“PT Tunas Baru Abadi harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan demi keamanan dan kenyamanan warga yang akan menggunakan jalan tersebut. Jangan seperti pekerjaan sebelumnya di jalan utama Mokdale,” tegasnya.
Djanu mempertanyakan kerja dari kontraktor dalam melakukan perbaikan jalan yang tidak melalui standar tertentu sebelum akhirnya mulai dikerjakan.
“Maka itu kita minta kalau bisa kontrak itu di berikan kepada Komisi C agar dari pihak DPRD bisa turun langsung ke lapangan sama-sama untuk bisa di cek standarnya,” tegasnya.
Padahal, perbaikan jalan itu sendiri diketahui menelan anggaran APBD kurang lebih senilai Rp. 3 miliar. Tak hanya itu, Djanu mendorong pengetatan fungsi pengawasan sehingga kualitas pekerjaan bisa sesuai standar dan tidak malah mencelakakan warga.
Terlebih, dengan berlangsungnya event ETMC XXXII yang hadir di Pulau Rote, justru bisa menjatuhkan citra daerah tersebut di mata dunia.
“Ini bisa menjadi bahan olokan bagi kontraktor dan pemerintah yang mengeluarkan uang negara banyak, tetapi belum sampai waktunya sudah rusak jalan itu,” tandasnya.