Selasa, 17 September 2024
Selasa, 17 September 2024

PAN Ingatkan PDIP Kedepankan Nilai Etis Dalam Berpolitik

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) menyayangkan pernyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menuding adanya pembajakan dan teknik adu domba di balik dukungan Budiman Sudjatmiko terhadap Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga menegaskan, pihaknya selaku koalisi dengan Prabowo Subianto selalu menggunakan cara yang etis dan tidak asal main tuduh.

“Tim capres Prabowo dalam melakukan kompetisi pilpres lebih mengedepankan nilai etis, moral, intelektual, menjaga ikatan persahabatan dan kebersamaan. Tidak ada politik memecah belah, devide at impera,” kata Viva Yoga dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (21/8).

Dengan bergabungnya Budiman untuk mendukung Prabowo diyakini adalah murni keyakinan dari dirinya sendiri tanpa ada paksaan apapun.

“Tidak ada gerakan pembajakan yang dilakukan oleh tim capres Prabowo terhadap siapapun. Tidak ada paksaan, tekanan, maupun intimidasi untuk mendukung kemenangan Pak Prabowo di pilpres 2024,” tegasnya.

“Semua individu, kelompok masyarakat, atau partai politik yang mendukung Pak Prabowo dilakukan secara sukarela dan ikhlas,” lanjutnya.

Momentum Pilpres pun menurutnya menjadi momen kebersamaan dan jangan hanya menjadi alat saling tuduh dan menjelekan lawan politik yang berbeda pandangan.

“Pilpres adalah sarana kedaulatan rakyat yang setiap lima tahun sekali akan kita jumpai. Adanya perbedaan sikap dan pilihan politik tidak boleh merusak kohesivitas sosial dan integrasi nasional,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDIP Hasto Kristianto bahkan sampai menuduh sengaja membajak Budiman untuk menjegal langkah Ganjar Pranowo di Pilpres.

“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera,” kata Hasto, Minggu (20/8).

Hasto yang juga disebut-sebut mendapat suap dari kasus korupsi BTS itu juga menuduh upaya adu domba itu untuk mengeroyok Ganjar di Pilpres.

“Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo,” klaimnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Dasco : Kader Gerindra yang Masuk Kabinet Cuma Sedikit

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa komposisi kabinet Prabowo-Gibran saat ini sudah mulai terbentuk.

Pesan Nawawi ke Pimpinan KPK Mendatang : Berintegritas dan Bukan Perwakilan Pemerintah

Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango berharap agar pimpinan lembaga anti rasuah mendatang bisa memiliki perbedaan dengan sebelumnya.

Istana Tegaskan Koordinasi Pemerintah dengan KPK Berjalan Baik

Pihak Istana membantah pernyataan Nawawi Pomolango terkait susahnya untuk bertemu dan berkoordinasi dengan Presiden Jokowi.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru