HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengeluhkan kondisi kesehatannya akibat kondisi polusi udara yang semakin memburuk belakangan ini.

Hal itu disampaikan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno usai mengikuti rapat terbatas di Istana pada Senin (14/8). Dalam keterangannya, Sandiaga mengungkap cerita soal Jokowi sudah batuk hampir empat minggu ini.

“Presiden sudah batuk, katanya sudah hampir 4 minggu,” kata Sandiaga dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (15/8).

Kondisi kesehatan itu pun diungkapkan Sandiaga terbilang cukup parah jika dibandingkan dengan batuk yang selama ini telah dialami Kepala Negara tersebut.

“Beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui bahwa kualitas udara di Jabodetabek selama satu pekan terakhir dalam kadar sangat buruk. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas penanganan polusi udara Jabodetabek di Istana Negara.

“Selama 1 pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat sangat buruk dan tanggal 12 Agustus 2023 yang kemarin kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat,” kata Jokowi.

Jokowi pun menyalahkan setidaknya ada dua faktor yang menjadi penyebab utama peningkatan polusi yang sudah dalam taraf membahayakan itu.

“Memang terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini antara lain kemarau panjang selama 3 bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur,” terangnya.