HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Perdagangan, M Luthfi akhirnya memenuhi panggilan penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus ekspor CPO.
Dengan menggunakan kemeja batik berwarna biru, Luthfi pun terlihat sumringah sesaat sebelum memasuki gedung Jampidsus Kejaksaan Agung, Rabu (9/8).
Meski tak berkomentar apapun mengenai kasusnya, Luthfi pun masih sempat menebar senyum sembari melambaikan tangannya kepada awak media yang telah menunggu kedatangannya.
Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menerima konfirmasi kehadiran Luthfi setelah sebelumnya sempat absen di pemanggilan lalu.
“ML selaku Mantan Menteri Perdagangan RI melalui kuasa hukumnya mengonfirmasi bahwa ML akan hadir sebagai saksi pada Rabu 9 Agustus 2023,” kata Ketut, Selasa (8/8).
Mengenai permintaan keterangan yang baru kembali dilakukan, Ketut pun berdalih masih memerlukan kesaksian Luthfi untuk kasus ekspor CPO.
“ML selaku Mantan Menteri Perdagangan RI untuk diperiksa sebagai saksi perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada industri kelapa sawit,” ujarnya.
Dalam perkara ini yang terbaru sudah ada tiga perusahaan CPO sebagai tersangka korporasi dalam perkara korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya, termasuk minyak goreng.
Ketiga perusahaan tersebut, yakni Wilmar Grup, Permata Hijau Grup, dan Musim Mas Grup. Ketiganya terbukti dalam perkara ini berdasarkan putusan MA yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap menimbulkan kerugian negara sebesar Rp6,47 triliun.
Dalam perkara tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada bulan Januari 2021-Maret 2022 telah selesai disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan berkekuatan hukum tetap (inkrah) di tingkat kasasi.
Lima orang terdakwa telah dijatuhi pidana penjara dalam rentang waktu 5 – 8 tahun. Kelima terpidana itu, yakni mantan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indra Sari Wisnu Wardhana, anggota Tim Asisten Menko Bidang Perekonomian Lin Chen Wei, Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Palulian Tumanggor, Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari Stanley MA, dan GM Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togas Sitanggang.