Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Istilah narsistik biasanya ditujukan untuk orang-orang yang gemar berswafoto dan membagikan banyak cerita hidupnya di media sosial. Adapun secara psikologis, kebutuhan narsistik seperti mendapatkan pengakuan dan perhatian merupakan hal yang normal dilakukan secara wajar dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Namun, bila terlalu berlebihan kondisi narsistik seperti ini justru dapat berkembang menjadi gangguan kepribadian. Umumnya, tanda-tanda seseorang memiliki kepribadian narsistik, seperti merasa dirinya superior, spesial, dan dikagumi secara berlebihan. Tak hanya itu, pengidapnya juga gemar mengeksploitasi orang lain demi kepentingan pribadi, kurang empati, arogan, bahkan meyakini bahwa orang lain cemburu pada dirinya.

Tipe-tipe kepribadian narsistik dapat dibedakan berdasarkan perilaku yang diperlihatkan, serta reaksi mereka terhadap lingkungan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, seperti yang telah dirangkumkan Holopis.com dari situs resmi Klikdokter, Senin (7/8).

Narsistik Prososial

Seseorang dengan tipe kepribadian narsistik prososial atau communal narcissism, akan selalu berusaha melakukan perbuatan baik di depan umum. Namun, hal tersebut dilakukan hanya untuk mendapatkan pengakuan sebanyak mungkin dari orang-orang di sekitarnya. Adapun, respon yang diharapkan tipe kepribadian narsistik prososial adalah pujian. Hal ini karena, pujian dapat membuat mereka bangga dan puas terhadap dirinya sendiri. Selain itu, pengidap narsistik yang satu ini juga memiliki keinginan kuat untuk dihargai dan dikenal oleh semua orang. Tak hanya itu, mereka bahkan bisa bersikap ramah dan membantu orang lain hanya untuk mendapatkan pengakuan yang diharapkan.

Narsistik Terselubung

Narsistik terselubung merupakan kebalikan dari tipe narsistik pada umumnya. Pasalnya, seseorang dengan tipe narsistik ini meyakini bahwa dirinya jauh lebih unggul dibandingkan orang lain, namun keyakinan tersebut mereka simpan dalam hati. Selain itu, pengidapnya cenderung lebih mementingkan diri sendiri, mereka juga meyakini berhak mendapatkan perhatian lebih dari orang lain. Adapun ciri-ciri pengidap narsistik lainnya, yaitu sering kali merasa menjadi korban seolah-olah dunia gagal mengenali potensi yang dia miliki. Oleh karena itu, penderita narsistik jenis ini rentan depresi karena perasaannya yang sangat sensitif. Namun, disaat bersamaan penderitanya juga sulit berempati dengan orang lain.

Narsistik Tampak

Tipe kepribadian grandiose narcissism alias narsistik tampak, berpotensi merugikan orang disekitarnya. Tanda-tanda yang menonjol antara lain, bersikap arogan, percaya diri berlebih, kompetitif, gemar mengeksploitasi orang demi kepentingan pribadi, dan tidak memiliki rasa empati. Selain itu, pengidap narsistik yang satu ini juga tampak menilai kemampuan dirinya secara berlebihan dengan merendahkan orang lain. Tak hanya itu, ucapan atau tindakan biasa dapat ditanggapi secara berlebihan dan dimaknai sebagai serangan oleh penderita narsistik yang satu ini. Itu sebabnya, mereka kerap menganggap kehadiran atau pencapaian orang lain sebagai sebuah ancaman. Perlu diketahui juga, seseorang yang mengalami narsistik tampak melihat dunia seperti “panggung besar” dimana mereka dapat melakukan apa saja guna memenangkannya.

Narsistik Antisosial

Narsistik antisosial mirip dengan tipe narsistik tampak, ciri khasnya yaitu dengan mengambil keuntungan dari orang lain guna kepentingan dirinya tanpa merasa bersalah. Seseorang dengan jenis narsistik ini juga arogan, senang berdebat, dan berkompetisi dengan orang lain. Selain itu, tipe narsistik antisosial punya kecenderungan pendendam dan sulit untuk memaafkan seseorang.