JAKARTA – Seks sering dikaitkan dengan rasa kesenangan dan kepuasan, serta berperan penting dalam mendukung kesejahteraan fisik dan mental seseorang. Namun, ada kalanya seseorang merasa enggan atau tidak berminat untuk berhubungan seks karena berbagai alasan.

Bagi sebagian orang, keengganan ini hanya berlangsung beberapa hari dan dianggap normal. Namun, pada beberapa kasus, rasa enggan untuk berhubungan seks bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada tubuh, terutama jika berlangsung dalam jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa dampak yang dapat dialami pria akibat tidak melakukan hubungan seksual dalam waktu lama:

1. Risiko Penyakit Jantung Meningkat

Menurut penelitian dari American Journal of Cardiology (2010), pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, hingga 50 persen lebih kecil. Hubungan intim yang rutin dapat membantu menurunkan stres dan memberikan dukungan sosial yang bermanfaat bagi kesehatan.

2. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Melakukan hubungan seks secara teratur setiap minggu dapat meningkatkan kadar imunoglobulin A (IgA), yaitu zat pelawan kuman yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya, frekuensi seks yang jarang dapat melemahkan daya tahan tubuh.

3. Kesehatan Prostat Menurun

Pria yang mengalami ejakulasi kurang dari tujuh kali dalam sebulan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang ejakulasi lebih sering, minimal 21 kali per bulan.

Namun, penting untuk menjaga hubungan seks yang aman, seperti tidak bergonta-ganti pasangan, karena perilaku seksual yang tidak aman juga dapat meningkatkan risiko penyakit.

4. Risiko Ejakulasi Dini

Jarang melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan gangguan pada fungsi penis. Penelitian dari American Journal of Medicine (2008) menunjukkan bahwa pria yang tidak aktif secara seksual, terutama pada usia 50-an hingga 70-an, lebih rentan mengalami disfungsi ereksi. Meski tidak memiliki pasangan, ejakulasi secara teratur dapat membantu mengurangi risiko ini.

5. Penurunan Fungsi Kognitif

Sebuah studi di jurnal Hippocampus (2013) menunjukkan bahwa aktivitas seksual pada tikus meningkatkan fungsi kognitif dan kinerja hipokampus, yaitu bagian otak yang berperan dalam memori. Aktivitas seksual dapat melawan efek negatif penurunan memori akibat stres kronis dan melindungi fungsi neurogenesis di otak.

6. Tekanan Darah Meningkat

Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin berhubungan seks memiliki tekanan darah yang lebih stabil dibandingkan mereka yang jarang melakukannya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan seks untuk membantu tubuh merespons stres secara lebih baik.

7. Gangguan Tidur

Kualitas tidur sangat dipengaruhi oleh tingkat stres. Saat seseorang mengalami stres, kemampuan untuk tidur bisa terganggu, yang pada gilirannya dapat memperburuk stres.

Aktivitas seksual membantu mengurangi stres dengan melepaskan hormon oksitosin, prolaktin, dan dopamin yang berperan dalam menciptakan perasaan rileks, puas, dan bahagia, sehingga mendukung tidur yang lebih nyenyak.

Tidak melakukan hubungan seksual dalam waktu lama dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan pria, baik secara fisik maupun mental.

Oleh karena itu, aktivitas seksual secara rutin dapat menjadi bagian dari pola hidup sehat. Pastikan untuk selalu mempraktikkan seks yang aman dan bertanggung jawab.