HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tokoh nasional sekaligus ekonom Indonesia, Rizal Ramli mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakhadiran Anwar Usman selaku Ketua Hakim Mahkamah (MK) dalam sidang uji materi atau judicial review Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
Sebelum sidang yang mengagendakan pemberian keterangan saksi ahli dengan menghadirkan Rizal Ramli itu dimulai, papan nama Anwar Usman sempat terpampang di deretan meja para Hakim MK. Namun, beberapa menit persidangan akan dimulai, plang adik ipar Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) itu menghilang.
“Jujur, saya kecewa sekali dengan tidak hadirnya Pak Anwar Usman dalam persidangan siang tadi. Karena kesempatan berjumpa dengan Pak Anwar ingin saya gunakan untuk bertanya langsung mengenai beberapa hal,” tutur Rizal Ramli usai menjadi saksi ahli dalam judicial review UU Cipta Kerja di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/7) seperti dikutip Holopis.com.
Salah satu hal yang ingin ditanyakan bekas Anggota Tim Panel Ekonomi PBB bersama tiga peraih Nobel itu adalah cara untuk membuat keputusan yang obyektif dan adil saat memimpin persidangan judicial review undang undang yang diajukan masyarakat terhadap produk hukum yang dibuat kakak iparnya.
“Saya ingin bertanya pada Pak Anwar Usman, bagaimana ia bisa menolak produk undang undang yang dibuat Jokowi selaku kakak iparnya juga, bilamana regulasi itu secara terang benderang menyalahi konstitusi UUD 1945,” tutur Menko Ekuin pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu.
Jika Anwar Usman hadir dalam persidangan, dan mampu menjelaskan pertanyaan, menurut Rizal Ramli, hal itu bisa membuat citra MK kembali positif, lantaran selama ini sebagian publik masih pesimis dengan keputusan MK dalam setiap persidangan uji materi undang undang yang diajukan masyarakat, karena adanya conflict of interest yang sangat kuat.
“Sebagian publik pesimis dengan keputusan MK, karena Anwar Usman merupakan adik ipar Jokowi. Mosok, adik mau melawan kakak? Nanti kan bisa kualat,” tandas Rizal Ramli menutup pembicaraan sembari bergurau.