HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Garuda mengkritik Penerimaan murid baru atau PPDB dengan sistem zonasi, masih memiliki masalah ditengah pelaksanaannya. Bahkan Kemendikbudristek mengatakan, akan membuat satgas pemantauan.
Menurut Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menilai satgas pemantuan PPDB bukan jadi solusi carut marutnya sistem zonasi yang digunakan dalam penerimaan peserta didik baru.
“Akal-akalan itu terjadi karena ada kebutuhan yang sangat manusiawi. Karena mayoritas orangtua pasti tidak ingin menyekolahkan anaknya ditempat yang tidak nyaman, ini belum bicara soal kualitas pengajarannya ya.. Contoh hal yang paling mendasar saja, orang tua tidak mau sekolahkan anaknya di tempat rawan tawuran,” kata Teddy dalam cuitannya di Twitter yang dikutip Holopis.com, Senin (24/7).
“Orang tua didik yang ekonominya menengah kebawah pun akan berupaya agar anaknya sekolah ditempat yang nyaman walaupun jaraknya lebih jauh. Yang ekonomi menengah dan menengah ke atas tentu, selain akan mencari sekolah yang nyaman juga kualitas pengajaran untuk anaknya. Ini hal yang manusiawi,” sambungnya.
Teddy menjelaskan, solusi masalah kecurangan PPDB sistem zonasi bukan dengan pengawasan melainkan memastikan bahwa sekolah di setiap daerah tersedia sesuai kebutuhan di zona tersebut.
Kemudian, harus membuat program keamanan untuk menghindari bahaya yang mengancam siswa dan terakhir harus membuat program peningkatan kualitas pengajaran sekolah.
“Jika 3 hal itu tidak dilaksanakan, maka akal-akalan PPDB akan tetap ada. Akal-akalan itu dilakukan bukan karena mereka jahat tapi itu dilakukan karena kebutuhan, karena mereka ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak, aman dan nyaman. Ini murni kebutuhan. Jadi membuat satgas pemantauan bukan jalan keluar,” pungkas Teddy.