HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perseteruan antara band Kotak dengan mantan drummer mereka, Posan Tobing semakin memanas, kali ini pihak Kotak melalui kuasa hukumnya, Sheila A Salomo resmi melayangkan somasi balik kepada Posan pada Rabu (26/7).
Beberapa poin yang disoroti dalam isi somasi yang dilayangkan Kotak ke Posan adalah nama band yang diklaim dan adanya pelarangan membawakan beberapa lagu mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Shiela menegaskan bahwa penemuan nama band Kotak bukan hasil karya pribadi sang mantan drummer, melainkan kesepakatan bersama dengan pihak Hai Musik dimana mereka disatukan dalam sebuah ajang pencarian bakat.
“Kotak itu muncul dalam sebuah event pencarian bakat, Dream Band oleh Hai Musik. Dalam event itu terbentuklah nama Kotak atas persetujuan personal dari Hai Musik, kemudian manajemen Kotak dialihkan ke pihak sekarang, Warner Musik,” papar Sheila kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com.
Sheila juga memaparkan proses perjalanan band Kotak hingga saat Posan mengundurkan diri karena perbedaan pendapat, dan Sheila kembali menegaskan bahwa nama band tersebut bukan milik Posan dan mantan vokalis Kotak lainnya yakni Julia Angelia Lepar.
“Memang mungkin ada perbedaan pendapat, ya silahkan kami sebetulnya terbuka untuk berdiskusi tapi setelah kami menerima somasi terbuka kami harus menyatakan posisi hukum kami kami menolak kalau (nama) Kotak milik Posan dan Julia,” tegas Sheila.
Somasi yang dilayangkan hari ini adalah bentuk jawaban dari somasi terbuka yang dilayangkan pihak Posan yang sempat viral di media sosial belakangan ini. Sheila mengatakan dengan somasi ini mereka menginginkan Posan untuk mencabut pelarangan terhadap beberapa lagu yang mereka ciptakan bersama.
“Berdasarkan hal itu kami mensomasi balik agar Posan mencabut pelarangan terhadap lagu-lagu yang diciptakan bersama itu yang menjadi jawaban kami terhadap somasi terbukanya,” lanjutnya.
Terkait royalti yang juga menjadi permasalahan pembawaan lagu-lagu tersebut, Sheila menyatakan bahwa band Kokat akan menghargai pencipta dan menegaskan bahwa tidak ada keinginan untuk meniadakan pembayaran royalti tersebut kepada pihak Posan maupun Julia.
“Untuk royalti, Kotak sangat menghargai penciptaan dan sangat menghargai pencipta. Tidak ada keinginan Kotak untuk meniadakan itu. Kita harus taat hukum siapa yang berhak dan kewajiban untuk membayar royalti,” pungkasnya.
Sekedar untuk diketahui, Posan Tobing mengundurkan diri sebagai drummer band Kotak sejak tahun 2011, namun baru-baru ini Posan melayangkan somasi melalui media sosialnya terkait pembayaran royalti dikarenakan ia merasa turut andil dalam penciptaan lagu-lagu hits yang dibawakan oleh Kotak tersebut.
