HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa banyak pembahasan yang dibicarakan saat pihaknya bertamu ke DPP Partai Demokrat di Jakarta.
Dimana dalam salah satu pembahasannya mengenai pilihan cawapres dari masing-masing partai yang akan mendampingi bakal capres jagoan mereka.
“Dibahas, tetapi kesimpulannya pada pilihan politik masing-masing. Gerindranya ke Gerindra, Demokrat ke Demokrat,” kata Muzani dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (20/8).
Meski masih berharap Partai Demokrat bisa bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Muzani menyatakan itu menjadi keputusan mereka sendiri nantinya.
“Karena apapun perbedaannya, apapun keputusan partainya, apapun perbedaan tentang Pilpres pada akhirnya kita harus satu yakni menyelamatkan masa depan Indonesia Raya,” ujarnya.
Muzani menambahkan, semangat pertemuan pada hari ini sejatinya adalah untuk menjaga persaudaraan yang telah dibangun SBY, AHY dan Prabowo terus dijaga.
“Ini upaya kami untuk menyambung persaudaraan yang sudah dibangun dengan kehadiran Ketum Demokrat ketika ketemu dengan Ketum kami Prabowo di Kertanegara,” jelasnya.
“Ini juga upaya untuk terus menyambung persaudaraan yang dibangun oleh Ketum kami Prabowo ketika bertemu dengan SBY di Pacitan, dan karena itu kami hari ini bersilaturahim untuk menyambung persaudaraan itu,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riekfy mengatakan, akan ada pertemuan selanjutnya dengan Partai Gerindra.
“Tentu pertemuan-pertemuan ini antara Partai Demokrat dan Gerindra akan terjadi lagi ke depan, ya waktunya akan dicocokkan,” kata Riefky.
Selain itu, Riekfy juga menegaskan, baik Demokrat dan Gerindra saling menghormati keputusan politik masing-masing.
“Terkait Pilpres kami saling menjaga etika politik, kami saling memahami saat ini Gerindra berada di KIR bersama PKB dan juga Demokrat ada di dalam Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS,” ungkapnya.