HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia yang masih masuk dalam kategori penduduk miskin per Maret 2023 mencapai 25,9 juta orang.
Meski terbilang masih cukup banyak, namun jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sudah berkurang 460 ribu orang jika dibandingkan dengan September 2022 lalu, yang mencapai 26,36 juta orang.
“Tingkat kemiskinan pada Maret 2023 ini mengalami penurunan atau lebih rendah bila dibandingkan kondisi September 2022,” ujar Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto dalam keterangan persnya, Senin (17/7) yang dikutip Holopis.com.
Menurut Mardiyanto, berkurangnya jumlah masyatakat miskin ini terbilang cukup baik, mengingat angka garis kemiskinan saat ini naik 2,78 persen menjadi Rp550.458 per bulan.
Adapun besaran garis kemiskinan ini, menjadi standar pengelompokan penduduk miskin. Apabila pendapatan per kapita seseorang di bawah Rp550.458 per bulan, maka seseorang tersebut masuk dalam kategori miskin.
Pada periode Maret 2023, masyarakat miskin terbanyak masih berada di pedesaan, yakni sebanyak 14,16 juta orang. Angka tersebut tercatat turun 12,22 persen jika dibandingkan dengan periode September 2022.
Sedangkan, untuk jumlah orang miskin di perkotaan pada periode yang sama tercatat sebanyak 11,74 juta orang. Angka ini turun 7,29 persen dari periode September 2022.
“Tapi tingkat kemiskinan di wilayah perdesaan sudah lebih rendah dari level sebelum pandemi. Sedangkan di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi,” jelasnya.
Lebih lanjut, jika dilihat secara menyeluruh, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Tanah Air mengalami penurunan, baik yang ada di perkotaan maupun perdesaan. Artinya, kehidupan masyarakat lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Pada Maret 2023 baik indeks kedalaman maupun keparahan kemiskinan menunjukkan penurunan dibandingkan dengan September 2022,” pungkas Mardiyanto.
