HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ayah dari korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di perumahan Serpong, Marjali mengaku melihat langsung momen saat pelaku yang membuat anaknya babak belur dilepaskan oleh polisi.
Menurut penjelasan Marjali, polisi mengatakan bahwa pelaku hanya melakukan kekerasan ringan.
“Intinya saya bertanya ke polisi, katanya itu penganiayaan ringan,” demikian dijelaskan Marjali, dikutip Holopis.com, Jum’at (14/7).
Marjali juga mengatakan bahwa pihak polisi menjelaskan pelaku tidak bisa ditahan karena korban tidak sampai meninggal atau cacat seumur hidup.
“Alasan dari pihak kepolisiannya katanya tidak berhak ditahan, terkecuali korban meninggal atau cacat seumur hidup,” jelasnya.
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, netizen saat ini sedang dibuat emosi dengan video yang menunjukkan seroang suami menyiksa istrinya yang sedang hamil sampai babak belur. Video itu sudah viral di beberapa media sosial seperti Instagram dan Twitter.
Dalam video berdurasi 31 detik itu, seorang pria terlihat menarik kepala istrinya dari mobil ke dalam rumah. Meskipun tidak jelas apa yang dikatakan si pria, namun terdengar jelas ia berteriak, sementara sang istri teriak-teriak kesakitan.
Pemilik akun Twitter @Pai_C1 pun memberikan konteks terhadap video yang membuat darah netizen mendidih itu.
“Seorang wanita sedang hamil 4 bulan dianiaya dan diseret suami sendiri di kontrakan, Serpong Park, Tangsel. Ibu korban coba lerai juga, ikut dipukul,” tulis akun Twitter @Pai_C.
Saat ini korban sudah bersama keluarganya. Sementara kasus ini ditangani oleh Unit PPA Polres Tangerang Selatan.
Adapun peristiwa kekerasan ini terjadi pada hari Rabu 12 Juli lalu, pukul 04.00 WIB dini hari, di Perumahan Serpong Park, Tangerang Selatan.
