HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengungkapkan alasan utama pihaknya akhirnya baru melakukan penertiban terhadap para pengguna pelat RF yang seharusnya untuk pejabat.
Pasalnya, tujuan awal penggunaan pelat rahasia itu justru tidak tercapai dan malah cenderung disalahgunakan oleh para pengendara lainnya.
“Secara selektif kita laksanakan dan ketat untuk memastikan tercapainya tujuan penertibannya, yaitu untuk pengamanan pejabat, baik personel dan ranmor yang digunakan, ini kami evaluasi bapak,” kata Firman dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (6/7).
Firman kemudian bahkan mengakui, pelat khusus tersebut dengan mudahnya menerbitkan pelat RF tersebut dan membuat para penggunannya cenderung berlaku arogan di jalan.
“Waktu itu dari hasil evaluasi kami, ternyata polda-polda khususnya Metro Jaya bukan hanya menerbitkan RF ini untuk pejabat yang sudah ada pelat nomornya. Tapi juga diberikan kepada umum. Sementara perilaku yang menggunakan RF di jalan tambah lampu biru, tambah sirene. Kita suruh minggir semua, Pak. Padahal bukan siapa-siapa, sehingga kami hentikan,” terangnya.
Dari hasil evaluasi, penggunaan pelat rahasia itu sekarang diklaim harus melalui rekomendasi dari Intelkam Polri dan Propam. Sedangkan penggunaan pelat RF akan sama dengan masyarakat pada umumnya.
“Kami sekarang tidak lagi menerbitkan secara sendiri, tapi semua lewat rekomendasi baik Intelkam dan Propam. Jadi nomor-nomornya yang terbaru sudah ada yang keluar,” tukasnya.
“Jadi RF RF besok, sama dengan yang lain, Pak. Nanti untuk yang baru kami terbitkan dengan catatan yang ada,” sambungnya.
Untuk pelat khusus diungkapkan Firman rencananya akan berubah menjadi ZZ, sementara pelat rahasia nomor yang digunakan acak dan tak diberi tahu ke publik.
“ZZ belakangnya, ini nomor khusus, kalau nomor rahasia tidak kasih tahu. Jadi, jika pakai rahasia, tidak kita kasih tahu pelatnya ke orang. Tapi kalau tercatat di ETLE, kita tahu persis, ‘Oh yang pakai ini, nomor aslinya ini’,” pungkasnya.