HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) ikut mengingatkan kepada semua jemaah haji Indonesia untuk tidak coba-coba mengemas air zamzam dan memasukkannya ke dalam koper.

“Twips yang jamaah haji atau punya keluarga jamaah haji, tolong diingatkan jamaah agar tidak ngepak air zamzam dalam koper ya,” kata Alissa Wahid dalam tweetnya @AlissaWahid seperti dikutip Holopis.com, Senin (3/7).

Ia menegaskan bahwa tindakan pengepakan air zamzam di dalam koper jemaah untuk dibawa kembali ke Indonesia adalah sebuah larangan, yang telah ditetapkan oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi. Termasuk juga menjadi larangan yang telah disampaikan oleh maskapai penerbangan.

“Itu terlarang oleh Pemerintah Saudi dan maskapai,” tegasnya.

Kemudian, ia juga mengingatkan bahwa upaya apapun untuk menyelundupkan air zamzam akan tetap terdeteksi melalui mesin scanner di Bandara. Dan tentunya, ketika ada koper yang memasukkan barang yang telah dilarang itu dikeluarkan dari koper.

“Dengan scanner akan kelihatan dan harus dibongkar kembali. Kasihan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H, Subhan Cholid juga telah mengingatkan agar jemaah haji tidak mencoba-coba memasukkan air Zamzam ke dalam koper. Sebab, kata dia, koper tersebut akan diperiksa dan dibongkar saat pemeriksaan melalui x-ray untuk dikeluarkan air Zamzam-nya.

“Jangan masukkan air Zamzam ke koper bagasi. Sebab, koper berisi air Zamzam akan terdeteksi yang berakibat dibongkar dan dikeluarkan airnya. Ini sudah menjadi ketentuan penerbangan,” tegas Subhan Cholid dalam rilisnya hari ini.

Subhan menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan penimbangan untuk sejumlah kloter pertama dari sejumlah embarkasi.

Setelah penimbangan di hotel jemaah, dilakukan pemeriksaan koper bagasi dengan menggunakan X-Ray Multiview yang dapat mendeteksi barang-barang yang dilarang, termasuk air Zamzam.

“Dari hasil pemeriksaan hari ini, rata-rata terdapat 30% sampai 40 % jemaah yang memasukkan air Zamzam ke dalam koper. Koper dibongkar untuk mengeluarkan airnya. Sehingga cukup mengganggu dalam proses X-ray barang jemaah,” jelas Subhan.

“Jika tanpa pembongkaran, cukup 1 jam proses pemeriksaan bagasi, namun jika harus dibongkar karena terdapat zam-zam, memakan waktu hingga 3 jam per kloternya,” imbuhnya.

Terkait dengan oleh-oleh air zam-zam, Subhan mengatakan bahwa masing-masing jemaah akan mendapatkan jatah sebanyak 5 (lima) liter untuk bisa dibawa ke tanah air.

“Jemaah haji akan mendapat lima liter air Zamzam yang akan dibagikan saat tiba di Asrama Haji Debarkasi,” pungkasnya.

Sesuai aturan penerbangan, lanjut Subhan, ada sejumlah barang yang dilarang dibawa selama penerbangan, yaitu:

1. Barang yang mudah terbakar/ meledak,
2. Senjata api dan senjata tajam,
3. Gas, aerosol, dan cairan melebihi 100ml,
4. Uang lebih dari Rp100.000.000 atau SAR25.000, dan
5. Air Zamzam.