HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas mengaku, bahwa dirinya seyogianya tidak menyukai impor.
Namun ia harus pasrah untuk berhadapan dengan importasi karena jabatan yang diembannya saat ini, mengharuskan dirinya untuk mengurus masalah impor dan ekspor.
“Saya Menteri Perdagangan, urusannya impor dan ekspor. Tapi saya termasuk yang tak suka impor sebenarnya,” katanya dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (27/6).
Dia pun mengakui, impor beberapa komoditas pangan saat ini gila-gilaan jika dibandingkan tahun 2004 silam, saat dirinya masih menjabat sebagai anggota DPR RI.
Misalnya saja impor gandum, dulu di tahun 2004 hanya 2 sampai 3 juta ton. Namun kini di tahun 2022 meningkat hampir mencapai 13 juta ton.
“Saya sebagai anggota DPR mengkritik Menteri BUMN pada waktu itu. Kita impor gula 1 juta sampai 2 juta (ton), sekarang kita impor gula kira-kira 5 juta (ton) lebih setahun,” kata Zulhas.
Hal serupa terjadi pada impor buah. Meskipun jumlah impornya tergolong sedikit jika dibandingkan komoditas lain, volumenya cukup banyak jika dibandingkan pada tahun 2004 silam.
“Buah kita impor buah di tahun 2004 itu 50.000 ton, sekarang hampir 1 juta ton. Termasuk kelengkeng kering dan jeruk,” kata Mendag Zulhas.
Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun mengaku telah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pengendalian impor.
“Saya meminta arahan kepada Bapak Presiden apakah boleh mengendalikan impor,” katanya.
Dia menuturkan, dengan dikendalikan impor tersebut maka produksi dalam negeri oleh petani maupun pengusaha, diharapkan dapat meningkat.
