HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyakit menular seksual (PMS) merupakan masalah kesehatan global yang dapat mempengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau status sosial. Salah satu jenis PMS yang perlu diperhatikan adalah penyakit raja singa.
Raja singa adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh perilaku seksual. Ia juga dikenal sebagai sifilis atau sipilis. Penyakit ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan jika tidak diobati dengan tepat.
Dalam artikel ini, Holopis.com akan membahas apa itu penyakit raja singa, bagaimana cara mencegahnya, dan langkah-langkah pengobatan yang efektif.
Apa itu Penyakit Raja Singa?
Penyakit raja singa atau sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi melalui hubungan seksual vagina, anal, atau oral.
Selain itu, sifilis juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan, dan atau melalui transfusi darah.
Fase-Fase Penyakit Raja Singa:
Penyakit raja singa memiliki beberapa fase, baik fase primer atau awalan, kemudian skunder yang perlu pengobatan cepat, fase skunder yang cenderung sudah berlangsung lama, dan fase tersier yang jauh lebih berbahaya.
1. Fase Primer: Pada fase ini, biasanya terbentuk luka terbuka atau sariawan di area infeksi. Luka ini dapat muncul di alat kelamin, bibir vagina, anus, atau mulut. Biasanya, luka ini tidak sakit dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
2. Fase Sekunder: Jika penyakit tidak diobati, maka akan memasuki fase ini dalam beberapa minggu atau bulan setelah fase primer. Gejala yang mungkin muncul termasuk ruam pada kulit, demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rambut rontok.
3. Fase Laten: Setelah fase sekunder, penyakit masuk dalam fase laten yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala. Namun, bakteri tetap aktif dalam tubuh dan dapat merusak organ dalam, termasuk otak, saraf, jantung, dan tulang.
4. Fase Tersier: Jika penyakit tidak diobati selama fase laten, maka akan memasuki fase tersier yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh. Gejala pada fase ini termasuk gangguan neurologis, kerusakan jantung, kerusakan mata, dan masalah pada tulang dan sendi.
Cara Mencegah Penyakit Raja Singa:
Pada dasarnya, seseorang bisa mencegah penyakit raja singa datang kepada mereka. Berikut adalah beberapa langkahnya :
Baca selengkapnya di halaman kedua.
1. Praktik seks aman
Gunakan kondom dalam setiap hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual, termasuk sifilis.
2. Hindari berbagi jarum suntik
Jika Anda menggunakan jarum suntik, pastikan untuk tidak menggunakannya bersama.
Dalam melakukan pengobatan akibat penyakit raja singa, sifilis atau sipilis, seseorang bisa mengonsumsi obat antibiotik. Beberapa di antaranya ;
1. Doxycycline (100 mg)
Untuk dosis yang disarankan adalah 2 kali sehari selama 14 hari. Namun sifilis yang sudah berada pada tahap laten dan seterusnya harus mengonsumsi antibiotik jenis ini hingga 30 hari atau 1 bulan penuh.
2. Ceftriaxone
Antibiotik ceftriaxone diberikan sebanyak 1 gram dan diberikan secara intravena, yaitu pemberian obat melalui injeksi atau infus ke otot atau pembuluh darah. Pemberian antibiotik jenis ini diberikan sekali sehari dengan rentang waktu 10 sampai 14 hari.
Untuk pengobatan, sebaiknya pastikan menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih baik.
Sebagai catatan, selama pengobatan penyakit sifilis atau raja singa, pastikan untuk menghindari kontak seksual sampai semua luka di tubuh sembuh dan dokter telah mengizinkan untuk melakukan hubungan seksual lagi.
Sebab, jika seseorang tetap melakukan hubungan seksual selama perawatan, terdapat kemungkinan luka akan semakin lama sembuh atau pasangan justru akan ikut tertular.