HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengklaim bahwa kondisi Pancasila yang menjadi identitas negara Indonesia masih terbilang tidak aman dari ancaman.
Pria yang pernah tersangkut kasus korupsi E-KTP itu pun mengklaim, masih ada pihak tertentu yang menjadi ancaman untuk merongrong Pancasila.
“Tadi disampaikan masih ada orang yang pengen merongrong nilai-nilai Pancasila. Ada, bukan tidak ada,” kata Ganjar dalam orasinya di depan para relawan seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (10/6).
Bakal capres yang terlibat masalah HAM di kasus Desa Wadas itu pun malah memerintahkan para relawannya untuk melawan para ancaman perongrong Pancasila tersebut.
“Kita biarkan atau kita lawan?” serunya.
“Bapak-ibu yang teriak itu, maka bapak-ibu dan kita harus membuktikan itu,” sambungnya.
Pria yang didapuk menjadi petugas partai itu pun kemudian menyinggung mnengenai black campaign hingga perundungan di Pemilu 2024 yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ketimuran yang ada di Indonesia.
“Di medsos itu terjadi dan hampir setiap hari, siapa kemudian yang bertanggung jawab pada dunia ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ganjar meminta para relawannya tidak gaduh perihal suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) menjelang Pemilu 2024 demi memuluskan langkah Indonesia maju ke depannya.
“Kalau lah kemudian kita masih direcoki dengan urusan apa agamamu, apa golonganmu, apa sukumu, apa rasmu, maka mimpi besar di atas sana itu akan diaborsi oleh isu ini,” tutupnya.