HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ratusan Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta (RSHJ) yang tergabung dalam Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), melakukan aksi demo di depan kantor Kementerian Agama (Kemenag), pada Jumat 9 Juni 2023.
Demo tersebut dilakukan, untuk menuntut pembayaran hak-hak pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta. Menurut ketua Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta (SP RSHJ), Indi Irawan, para gaji pekerja selama ini hanya dibayar 50 persen.
Kemudian pembagian THK juga dipotong, bahkan PT Rumah Sakit Haji Jakarta belum membayarkan hak-hak pekerja yang telah meninggal dunia, pensiun, maupun mengundurkan diri.
Bahkan Indi mengungkapkan, jika utang Kementerian Agama kepada pekerja dan pensiunan Rumah Sakit Haji Jakarta mencapai puluhan miliar rupiah.
“Akibat dipotong gaji dan THR secara sepihak, seluruh pekerja semakin sulit kehidupannya,” kata Indi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Jumat (9/6).
“Mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Biaya sekolah anak dan biaya kebutuhan hidup lainnya menjadi turut tertunggak. Nasib yang lebih parah dialami oleh pekerja yang meninggal dunia dan pensiunan yang hak-haknya tidak dibayarkan oleh Kementerian Agama selaku pemilik Rumah Sakit Haji Jakarta,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) Mirah Sumirat, menjelaskan jika Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta, pihak Kementerian Agama serta pihak Syarif Hidayatullah Jakarta pernah dipanggil Kementerian Ketenagakerjaan.
“Namun ternyata hingga saat ini Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta dan Kementerian Agama tidak kunjung membayarkan THR 2020 dan 2023 serta hak-hak pekerja sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada kesungguhan dari Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta dan Kementerian Agama untuk segera menyelesaikan permasalahan hak-hak normatif ketenagakerjaan kepada para pekerja,” katanya.